Mohon tunggu...
syahmardi yacob
syahmardi yacob Mohon Tunggu... Dosen - Guru Besar Manajemen Pemasaran Universitas Jambi

Prof. Dr. Syahmardi Yacob, Guru Besar Manajemen Pemasaran di Universitas Jambi, memiliki passion yang mendalam dalam dunia akademik dan penelitian, khususnya di bidang strategi pemasaran, pemasaran pariwisata, pemasaran ritel, politik pemasaran, serta pemasaran di sektor pendidikan tinggi. Selain itu, beliau juga seorang penulis aktif yang tertarik menyajikan wawasan pemasaran strategis melalui tulisan beberapa media online di grup jawa pos Kepribadian beliau yang penuh semangat dan dedikasi tercermin dalam hobinya yang beragam, seperti menulis, membaca, dan bermain tenis. Menulis menjadi sarana untuk menyampaikan ide-ide segar dan relevan di dunia pemasaran, baik dari perspektif teoritis maupun aplikatif. Gaya beliau yang fokus, informatif, dan tajam dalam menganalisis isu-isu pemasaran menjadikan tulisannya memiliki nilai tambah yang kuat, khususnya dalam memberikan pencerahan dan solusi praktis di ranah pemasaran Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Benarkah Era Pemasaran Media Sosial Telah Berakhir?

13 November 2024   15:01 Diperbarui: 14 November 2024   16:45 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya, mereka cenderung lebih mempercayai konten yang diproduksi oleh pengguna atau influencer yang dianggap memiliki keterikatan otentik dengan merek.

Semua faktor ini menciptakan sebuah tantangan yang memaksa bisnis untuk mengevaluasi kembali pendekatan mereka terhadap pemasaran di media sosial.

Mengandalkan strategi pemasaran media sosial seperti yang dilakukan lima atau bahkan dua tahun yang lalu mungkin tidak lagi efektif dalam lingkungan digital yang terus berkembang ini.

Pandangan bahwa era pemasaran media sosial telah "mati" sebenarnya mengindikasikan kebutuhan yang mendesak bagi bisnis untuk beradaptasi dan berevolusi dalam menggunakan media sosial secara lebih strategis dan efisien.

Tantangan dalam Pemasaran Media Sosial Saat Ini

Salah satu alasan utama yang membuat banyak pihak meragukan keberlanjutan pemasaran media sosial adalah perubahan algoritma secara signifikan pada platform-platform utama seperti Facebook, Instagram, dan Twitter (sekarang dikenal sebagai X).

Algoritma baru ini memprioritaskan konten berbayar, mengurangi jangkauan organik bagi merek, terutama bagi bisnis kecil yang memiliki anggaran iklan terbatas.

Sebagai contoh, data dari Hootsuite menunjukkan bahwa jangkauan organik rata-rata konten di Facebook hanya mencapai 5,2% dari total pengikut (Hootsuite, 2022). Artinya, kurang dari 10% pengikut suatu akun bisnis dapat melihat konten yang dipublikasikan secara organik tanpa dukungan iklan.

Pada platform seperti Instagram, situasinya tidak jauh berbeda, di mana algoritma juga mendorong konten yang mendapat interaksi tinggi atau yang didukung iklan untuk mendapatkan visibilitas lebih baik. Bagi bisnis kecil yang tidak memiliki dana untuk iklan, kondisi ini menjadi penghambat besar dalam menjangkau audiens yang lebih luas.

Perubahan algoritma ini memiliki dampak yang cukup drastis bagi merek yang mengandalkan pemasaran media sosial sebagai strategi utama.

Sebelum perubahan ini terjadi, merek dapat mengandalkan konten berkualitas untuk menjangkau audiens secara alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun