Kesimpulan
Virtual tourism marketing masih memiliki relevansi dalam industri pariwisata, bahkan di era pasca-pandemi. Dengan kemampuan untuk meningkatkan aksesibilitas, memperpanjang siklus pemasaran, dan mendukung pariwisata berkelanjutan, wisata virtual menjadi alat yang esensial. Di Indonesia, inisiatif pariwisata virtual telah membantu menjaga eksistensi destinasi selama pandemi dan memperluas audiens internasional, terutama melalui kolaborasi antara pemerintah dan platform digital. Meskipun demikian, wisata fisik tetap memiliki daya tarik tersendiri yang sulit ditandingi. Namun, dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, wisata virtual diprediksi akan terus beradaptasi dan memberikan pengalaman yang lebih kaya bagi wisatawan di seluruh dunia, menjadikannya sebagai alternatif yang relevan dan efektif dalam pemasaran pariwisata jangka panjang.
Daftar Pustaka
- GlobalData. (2021). Tourism in the Time of COVID-19: Virtual Tourism Solutions.
- UNWTO. (2020). The Impact of Virtual Tourism on Destinations.
- National Geographic. (2022). Heritage Conservation through Virtual Tourism.
- Hudson, S., & Thal, K. (2021). Multi-Sensory Tourism: Limitations and Future Potentials. Journal of Tourism Research, 22(4), 512--530.
- Statista. (2023). Virtual Tourism Preferences among Global Travelers.
- Middle East Tourism Analysis: Virtual Tourism Amidst Political Instability. Tourism Journal, 10(3), 2023.
- McKinsey & Company. (2023). The Future of Virtual Reality in Tourism: Trends and Projections.
- UNWTO. (2022). Sustainable Tourism and Virtual Destinations.