Budi, terharu dengan tindakan Raka, memegang erat bahu Raka. Mereka berdua berjalan bersama, mendekati garis finish dengan langkah yang kompak. Sorakan penonton memecah kesunyian, tak hanya karena perlombaan, tapi lebih karena tindakan Raka yang mulia.
Ketika mereka berdua menyeberang garis finish bersama, sorakan menjadi lebih keras. Pak Harto, yang mengamati dari pinggir lapangan, tersenyum lebar, matanya berkaca-kaca melihat adegan mengharukan itu.
Setelah lomba, Pak Harto mendekati kedua anak muda itu. "Hari ini, kalian berdua adalah juara sejati," ujar Pak Harto, bangga. "Raka, kamu telah belajar pelajaran yang sangat berharga tentang apa artinya menjadi pemenang sejati."
Raka, merasa lebih puas daripada kemenangan apapun yang pernah dia raih sebelumnya, memandang Budi dengan rasa hormat baru. "Terima kasih telah menjadi saingan yang hebat, dan terima kasih atas pelajaran hari ini," katanya kepada Budi.
Ardi dan Siti, yang menyaksikan kejadian itu, bergabung dengan mereka, takjub dan penuh pujian. "Itu adalah lomba yang paling mengesankan yang pernah saya lihat!" kata Siti dengan antusias.
Mereka semua berpelukan, merasakan ikatan persahabatan yang telah diperkuat melalui ujian dan pengorbanan. Hari itu, Raka dan Budi tidak hanya menyelesaikan lomba, tetapi juga memenangkan hati semua yang menyaksikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H