Mohon tunggu...
syafa'atun aisya
syafa'atun aisya Mohon Tunggu... -

wanderer wanabe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beragama dengan Santai

5 November 2010   20:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:49 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Ayo sini.. Naik..”

Tangan penjaga klenteng melambai-lambai memanggil saya dan beberapa kawan yang tengah berkunjung ke Klenteng Dewi Kwan Im di Belitung. Klenteng yang dipercaya para lajang untuk berdoa mendapatkan jodoh. Letaknya diatas bukit. Anak-anak tangga melingkar ke atas menuju bangunan utama klenteng.

”Mau sembahyang?”

Saya mengangguk. Agak ragu.

”Tapi ajarin ya?” Pinta saya pada sang penjaga.

”Cuci tangan dulu di situ..” Si penjaga menunjuk sebuah wastafel yang menempel pada dinding pintu masuk.

”Ambil ini..” Perintahnya sambil mengasungkan kaleng penuh hio.

”Ambil berapa?” Saya bertanya penuh semangat.

”12. Mau dibakarin?”

Saya mengangguk.

”Nanti taro 3-3 ya. Di depan sana samping kiri kanan sama di depan patung sini. Sambil baca doa. Apa yang mau diminta.” Si penjaga memberi petunjuk dengan rinci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun