Mohon tunggu...
Sosbud

Pentingnya Belajar Sirah Nabawiyyah

31 Desember 2018   20:48 Diperbarui: 31 Desember 2018   21:04 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh karena itu, hendaknya kita mengenal Rasulullah sebagai utusan Allah yang diutus membawa Islam sebagai rahmatan lil 'alamin.
Mengenal Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Manfaat kedua dari mempelajari sirah nabawiyyah adalah mengetahui atau mengenal sahabat-sahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam selaku orang yang paling mengenal Rasulullah. Dimana dengan megenal mereka akan mepermudah kita untuk mengenal Nabi itu sendiri.

Secara Bahasa, Sahabat berasal dari asal kata bahasa arab, secara etimologi adalah "teman/kawan/ sejawat" secara terminology Sahabat adalah seseorang yang hidup di zaman Rasulullah, Saw. Diantara mereka adalah; Abu Bakar As-Sidiq, Ummar bin Khatab, Utsaman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dll.

Ditinjau dari histori sahabat nabi adalah orang yang bukan hanya hidup sezaman dengan nabi saja, akan tetapi mereka yang membantu nabi, dan beriman kepadanya serta membantu memperjuangkan dakwah agama Islam, agar Islam tersebar luas ke seluruh penjuru dunia, hingga kepada kita saat ini. Seperti kita bisa lihat contoh sahabat yang pertama Sayidina Abu Bakar Sidiq, dari namanya saja sudah bisa kita asumsikan "ashidiq" yang berarti "benar/dapat dipercaya", dalam sejarah Abu Bakar adalah sahabat laki-laki dewasa yang pertama masuk Islam. Ketika Rasulullah diutus menjadi Nabi dan Rasul setelah istri Nabi yaitu Khodijah dan dari golongan anak-anak, Ali yang pertama memeluk Islam, sementara Zaid bin Haritsah adalah yang pertama kali memeluk Islam dari golongan budak. 

Dan Abu Bakar juga sekaligus sahabat yang selalu mendampingi Nabi kemanapun baik suka atau pun duka, kita bisa melihat ketika peristiwa Rasul dikejar kafir Quraisy yang akan membunuhnya, hingga Rasul bersembunyi di gua tsur ditemani oleh Abu Bakar. Dan gelar as-shidiq untuk Abu Bakar ini diperoleh, ketika peristiwa "Isra' Mi'raj."  Sahabat yang pertama membenarkan dan mempercayai peristiwa Isra' Mi'raj maka Abu Bakar diberi nama as-shidiq.  

Keislaman Abu Bakar r.a. paling banyak membawa manfaat besar terhadap Islam dan kaum muslimin dibandingkan dengan keislaman selainnya, karena kedudukannya yang tinggi dan semangat serta kesungguhannya dalam berdakwah. Dengan keislamanya, maka masuk mengikutinya tokoh-tokoh besar yang masyhur seperti Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, dan Talhah bin Ubaidillah.r.a

Di sisi lain, berkaitan dengan sahabat itu sendiri dijelaskan bahwa sahabat merupakan orang yang mendapatkan ridha Allah Taala, sebagaimana Allah berfirman:

Artinya: "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar". (QS. al-Taubah : 100).

Sehingga dengan hal itu tidak salah bahwa mereka merupakan golongan terbaik, sebagaimana hadits yang disabdakan nabi, bahwa ia bersabda:

Artinya: "Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya." (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3651, dan Muslim, no. 2533)

Para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah Ta'ala. Mereka telah diberikan anugerah yang begitu besar yakni kesempatan bertemu dan menemani Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah Ta'ala telah memilih mereka untuk mendampingi dan membantu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam menegakkan agama-Nya. Orang-orang pilihan Allah ini, tentunya memiliki kedudukan istimewa di bandingkan manusia yang lain. Karena Allah Ta'ala tidak mungkin keliru memilih mereka.

'Abdullah Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu mengatakan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun