Mohon tunggu...
surya hadi
surya hadi Mohon Tunggu... Administrasi - hula

Pengkhayal gila, suka fiksi dan bola, punya mimpi jadi wartawan olahraga. Pecinta Valencia, Dewi Lestari dan Avril Lavigne (semuanya bertepuk sebelah tangan) :D

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Pesawat Kertas

27 Januari 2016   12:20 Diperbarui: 28 Januari 2016   00:34 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Buka.. “

Kamu lalu membuka lipatan tengah dari pesawat itu, lalu tersenyum dan menatapku dengan teduh. Tatapan yang sepertinya cukup unuk menurunkan beberapa derajat celcius suhu tubuhku.

“Maafin aku ya, aku gak pernah nyesel kenal kamu, karena memang itu yang aku pengen dari dulu.. “

Tak ada jawaban, atau sepatah kata pun darimu, yang kau lakukan hanya merangkulku dan memeluk erat tubuhku, membiarkan pesawat kertas yang dari dulu tergantung di kamarku tetap terbuka. Sebuah pesawat yang berisi tulisan jelek anak kecil yang umurnya masih di angka satu digit, belum dua digit seperti sekarang ini. Tulisan jelek yang kutulis sebelum kamu mengenalku, sebelum kamu naik ke kamarku dan memintaku mengajarimu membuat pesawat kertas itu

 

Luna Maulana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun