Dari seluruh konsep tersebut? Mana yang belum dijalankan oleh SSB dan penyelenggara festival/turnamen/kompetisi sepakbola swasta? Yang pasti, bila tidak diurai semua persoalan, didudukkan dulu SSB di tempat yang benar. Di beri nafas Askot/Askab/Asprov dengan benar, lakukan saja oleh PSSI dulu, tidak melibatkan pihak lain. Kemenpora juga melihat benturan dari LPI dan Piala Menpora di bawah antar SSB dan Sekolah. Pasti program grasroot sepakbola Indonesia lebih bermakna, tepat guna, tepat sasaran. Tidak berbenturan dan tempat saling rebutan kue. Hingga menjadi arena taktik, intrik, yang leka dengan dunia politik. Kembali ke akar rumput, kembali ke sportivitas. Mungkin ini yang wajib ditempuh.
Jangan hanya senang membuat program, Â lalu macet ditengah jalan, Â karena berbenturan! Ini program kadaluwarasa, tidak model lagi, sudah lewat!
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H