Mohon tunggu...
Gery Bentham
Gery Bentham Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja hukum yang menyukai fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alibi jatuh cinta.

4 Februari 2015   18:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:50 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14230232181781812359

Setelah jeda sejenak,Aline menjawab “Re aku ingin bertemu denganmu,aku ada didepan gedungmu”

“Kamu sudah bisa menerima cintaku Al?”

“Re, aku ingin bicara denganmu.Aku tunggu di bawah” Aline mematikan Handphonenya,ia kembali menghubungi Erika dan masih saja belum aktif.

Re menemui Aline dengan keadaan mata merah ,bajunya penuh kerut,beberapa kancingnya tidak terkait .Aline berjalan duluan dan Re menyamai langkahnya ”Al, Kamu harus bisa menerimaku.ORang yang membuat hatimu nyaman sudah tidak ada lagi.”

“Apa.. “ jawab Aline yang tidak mendengar suara Re karena tertutupi suara mobil kencang melaju di jalan.Aline memiringkan kepalanya “Kamu ngomong apa tadi Re?.Mereka tetap jalan beriringan di bahu jalan menuju kafe.

Re memandang ALine terus menerus disetiap langkahnya,sedangkan Aline masih memandang handphonenya coba menghubungi Erika berkali-kali .

“AL… Apakah kamu sudah bisa mencintaiku.ORang yang membuatmu nyaman Erika sudah tidak ada lagi” teriak Re.Kalimat itu menghentikan langkah Aline,”Erika sudah tidak ada lagi ,ia sudah mati Al” Re berlutut didepan Aline,memegang tangannya.

Mata Aline membelalak “Apaaa……jangan-jangan yang jatuh dari atas gedung tadi Erika..Kamu gila Re kamu gilaaaaaaaa……” Aline berteriak sambil menangis tersedu-sedu.

“Apakah kamu sudah bisa mencintaiku sebagai kekasih Al?” Re kembali mengulangipertanyaannya lalu mencium tangan Aline,Airmata Re menempel di punggung telapak tangan.

Prakkk Aline menampar Re,ia mencengkram kemeja Re sambil terisak. “Aku tidak bisa mencintaimu ” Aline kembali menangis dan langsung memutar langkahnya menuju tempat mayat yang jatuh dari gedung.

“Tunggu Al..” Re menarik tangan Aline, “Jika kau tidak bisa mencintaiku maka apa gunanya aku hidup” Re terdengar lelah, mukanya merah dengan airmata yang telah kering membekas di pipi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun