Mohon tunggu...
Gery Bentham
Gery Bentham Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja hukum yang menyukai fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alibi jatuh cinta.

4 Februari 2015   18:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:50 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14230232181781812359

Tiga puluh menit telah berlalu ,Aline melihat jam ditangannya berkali-kali.Tidak seperti biasanya telat.Ia coba menghubungi dan selalu dijawab operator dengan kalimat telepon yang anda tuju sedang tidak aktif.Aline segera keluar dari kafe,ia memutuskan pergi ke kantor orang itu sekaligus akan menemui Re menjelaskan bahwa orang itu,orang yang membuat hatinya nyaman bukan seorang Pria ,namun seorang wanita bernama Erika ,Aline menjadi lesbi karena faktor psikologinya memandang seorang pria,mungkin Re bisa memaafkan Aline dan akhirnya bisa menjalin persahabatan kembali.Ia berjalan dibawah terik matahari,menyipitkan mata karena kilau matahari yang begitu tajam.

Beberapa orang berkerumunan di bawah gedung,rata-rata pandangan mereka melihat ke arah bawah dan ke arah atas gedung disertai keriuhan.Aline yang berjalan sambil memikirkan Re awalnya menangapi kerumunan itu biasa saja ,bahkan ia ikut mendongak menatap gedung tanpa perasaan apapun.Terilhat gedung mengalami pecahan kaca.Beberapa detik setelah melihat keatas Ekspresi wajah Aline langsung berubah panik.

“Re” desis Aline.entah darimana tiba-tiba dia menghubung-hubungkan antara kerumunan orang-orang dengan Re, “Ini,ini.. kan gedung Tempat Re juga bekerja”Ia terdiam beberapa detik menutupi mulutnya tak percaya dengan pemikiran negatif.

“Bunuh diri,seserorang melakukan bunuh diri meloncat dari atas sana,Seorang pria seperti nya” respon jawaban dari pertanyaan Aline kepada salah satuorang yang baru saja keluar dari kerumunan itu .

Perasaan Aline semakin kacau ,ia terobos kerumunan itu dan ikut berbaur.

Dengan tubuh yang langsing,Aline berhasil menyeruak diantara kerumunan.Ia melihat mayat tertutup Koran dengan darah berceceran dipingir sekitar area dan pecahan kaca yang berserakan.Bahkan otak orang itu menempel di pot bunga tak jauh dari tempat kejadian.

“Re,”

Saat Aline ingin mendekati mayat yang akan diangkat menunggu datangnya pihak kepolisian,langkah Aline terhenti karena ia melihat kaki yang menjulur dari balik lembaran Koran,sepatu yang dikenakan mayat itu bukan milik Re,ia hafal betul Jika Re tidak akan pernah mengenakan sepatu merk All Star ,Re selalu memakai pantofel berwarna hitam.Aline mendesah syukur, membalikkan langkahnya keluar kerumunan.Saat keluar dari kerumunan orang-orang,polisi datang memberi pembatas dan memasukan mayat ke dalam kantong mayat.

Telpon Aline berdering.

“Re”ucap Aline sedatar mungkin.

“Hai Al,aku mencintaimu akan tetep mencintaimu.Apakah kamu sekarang sudah menerima cintaku” Terdengar suara yang parau,disertai isakkan.Aline tau dari balik telpon Re sedang menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun