Aline terdiam dalam tangisnya,menutup muka,ia tidak tau harus berbuat apa sehingga membiarkan Re pergi begitu saja dari hadapannya.
*****
Air shower bercucuran membasuh seluruh tubuh Re yang masih mengenakan pakaian lengkap,ia duduk bersandar ke dinding,memeluk lututnya menengelamkan kepalanya diantara paha dan dada nya yang bidang,Re masih belum bisa menerima jawaban Aline sore tadi.Re akhirnya terbangun memandangi kasau dilangit-langit,bertanya-tanya kenapa Aline tidak bisa mencintainya,ia memukul dinding kamar mandi hingga kepalan tangannya berdarah,keningnya mengkerut menandakan kekesalan ,matanya merah disertai tangis yang tersamarkan air shower.
“Sampai kapan lagi aku menunggu agar bisa memilikimu Al,aku sudah lelah menahan semua perasaan ini sejak pertama kali kita berkenalan.Aku tidak bisa menerima semua kenyataan ini,aku tidak bisa memilikimu maka orang lain pun tidak boleh memilikimu Al” dada Re naik turun dengan cepatnya,hatinya dipenuhi amarah , “Besok aku akan mencari sosok itu,sosok yang membuat hatimu nyaman.Ia tidak boleh memilikimu” Re langsung keluar kamar mandi segera menganti pakaiannya lalu tidur dengan keadaan emosi dan kesedihan yang bercampur aduk.
******
Dimalam sisi lain dari kehidupan bumi ini,Aline menyandarkan kepalanya di pundak seseorang“Aku akan kehilangan sahabatku” ujar aline dengan suara yang parau karena habis menangis dari ketika senja menjamah langit hingga senja luntur tertutup selimut gelap.
“Tenanglah,masih ada aku.Tidak akan terjadi apa-apa hanya dengan kehilangan satu sahabat” Seseorang yang menjadi pundak tempat kepala Aline bersandar coba menenangkan.Ia membelai rambut Aline dengan lembut.
“Tapi…..Aku tidak mau kehilangan Re,ia sahabat terbaikku” Aline merangkul pinggang orang itu.Memelukanya dengan erat.Orang itu mengangkat wajah Aline lalu mengecup bibir Aline dengan lembut.Mereka terlelap ketika ayam telah terbangun.
*******
Pagi ini begitu indah,embun berkeliaran dengan sejuk menawarkan harapan agar hari ini kebaikan dan kebahagiaan hadir bersama-sama pada manusia yang mengawali hari dengan senyuman ,tapi tidak dengan Re,ia sudah mengatur rencana untuk mencari sosok yang membuat Aline nyaman.Maka hari ini Re bergegas menunggu Aline keluar dari dalam rumahnya ,ia akan menguntit Aline sepanjang hari ini.
Re duduk di mobil sedan hitamnya dengan gelisah,seolah-olah bahunya dirangkul ketegangan dengan sangat erat ,sebungkus rokok iahabiskan dengan cepat dan tergesa-gesa.Kegelisahan nya semakin parah ketika Aline keluar bersama seseorang berjaket kulit,orang itu terlihat tidak terlalu besar,hanya putih seperti anggota boyband korea.Aline menggandeng tangan orang itu dari ketika ia membuka pintu rumah hingga berada didepan mobilnya ,ia sangat terlihat manja.Hal ini membuat Re mengepalkan tangannya yang berkeringat,terdengar bunyi nyaring dari tulang-tulang jari yang mengepal sangat kuat.