Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Penebang Pohon Alim di Negeri Demokrasi

1 September 2024   00:46 Diperbarui: 1 September 2024   00:46 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi bagi para pendukungnya, sosok tukang kayu yang tak lagi biasa ini adalah pemimpin yang ter atau paling...baik, berprestasi, bersih, jujur tanpa noda. Sampai-sampai ada yang lantang berkata, akan tetap mendukung terus ke anaknya bahkan hingga ke cucunya jika usianya memungkinkan. 

Betapa dahsyat kealiman dan tesis orang baik yang tetap dianggap melekat pada tukang kayu yang tak lagi biasa ini. Apalagi setelah diketahui bahwa perkakas pertukangannya tidak lagi sekadar untuk mendesain bahan mentah kayu menjadi mebel, melainkan sudah mampu mencari sendiri bahan bakunya dengan menebang pohon beringin. 

Demikianlah kisah penebang pohon alim di negeri demokrasi. Kisah yang dikembalikan pada pembacanya untuk menebak atau menduga sendiri, yang kebenarannya terbiasa akan terungkap di masa depan tentang siapa dalam konteks demokrasi, orang yang keimanannya luntur dalam sekejap oleh kompensasi uang di bawah bantal. 

Di akhir cerita, satu hal yang harus tetap diingat dan digaungkan terus-menerus bahwa sejarah tak akan pernah membungkam tentang dia, yang menjadi inspirator bagi rakyat kecil untuk berani bercita-cita setinggi langit. 

Sebab dirinya merupakan bukti Presiden yang lahir bukan dari elite Jakarta, tidak berasal dari keluarga darah biru politik di Indonesia, bukan dari kalangan berpangkat atau pejabat. Bukan dari negarawan apalagi bangsawan. 

Dia hadir sebagai orang biasa, dari keluarga tukang kayu yang menjadi luar biasa karena mendapat kesempatan di negeri demokrasi, yang memungkinkan hal tersebut bisa terwujud. 

Jadi dia mewakili harapan,  kebanggaan, dan optimisme terhadap demokrasi bagi siapaun rakyat kecil yang punya cita-cita ingin menjadi pemimpin bangsa di negeri demokrasi. 

Referensi

https://news.detik.com/berita/d-2723393/bukan-tukang-kayu-biasa-ini-perjalanan-jokowi-ke-kursi-istana

https://timesindonesia.co.id/peristiwa-nasional/415015/jokowi-tukang-kayu-yang-berhasil-jadi-presiden-dua-periode

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/20/18152721/pelantikan-jokowi-disorot-aktivis-ham-dulu-ramai-diarak-kini-dikawal-aparat?page=all

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun