Kebijakan menjaga keberagaman pangan lokal tidak hanya penting dari perspektif kesehatan, tetapi juga dari sudut pandang ketahanan pangan yang lebih luas.
Badan Gizi Nasional bisa memanfaatkan kebijakan menjaga keberagaman pangan lokal untuk sebagai strategi edukasi agar masyarakat lebih mengapresiasi nilai gizi dari berbagai makanan tradisional. Metode diversifikasi pangan lokal ini diyakini bisa berkontribusi langsung terhadap penurunan angka stunting di daerah-daerah yang memanfaatkan kekayaan pangan lokal secara optimal.
Rekomendasi kebijakan yang akan diajukan kepada pemerintahan Prabowo untuk menjaga keberagaman pangan lokal ini adalah menciptakan ekosistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan sehingga asupan gizi masyarakat tetap terjaga kualitasnya.Â
Pemerintah, terutama Badan Gizi Nasional bisa mengakselerasi kebijakan yang mendorong keberagaman pangan lokal ini dengan program penurunan stunting nasional sehingga mampu mencapai target penurunan stunting yang lebih cepat dan signifikan dalam lima tahun mendatang.
       b. Standarisasi Gizi Pangan Lokal
Standarisasi gizi pangan lokal merupakan langkah kritis yang bertujuan memastikan bahwa pangan lokal yang diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi di seluruh Indonesia memiliki kandungan nutrisi yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan gizi masyarakat, khususnya bagi pertumbuhan anak-anak yang menjadi kelompok paling rentan terhadap stunting.Â
Standarisasi ini berperan dalam memastikan bahwa setiap komponen dalam rantai pasok pangan mendukung upaya peningkatan kualitas gizi masyarakat.
Badan Gizi Nasional memiliki peran strategis dalam menetapkan standarisasi gizi pangan lokal sebagai salah satu metode untuk menurunkan stunting di Indonesia, terutama melalui pendekatan berbasis ekosistem sektor hulu. Stunting yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi kronis pada masa awal kehidupan, dapat dicegah dengan memastikan bahwa pangan lokal yang kaya nutrisi memenuhi standar gizi yang tepat.
 Standarisasi dari Badan Gizi Nasional ini bertujuan untuk menjamin bahwa seluruh komponen nutrisi penting, seperti protein, zat besi, kalsium, dan vitamin, dapat dipenuhi melalui pangan lokal yang diproduksi di sektor hulu.
Badan Gizi Nasional berperan sebagai regulator yang menetapkan standar gizi untuk setiap jenis pangan lokal agar dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil yang sangat berisiko terkena stunting.Â
Standarisasi gizi pangan lokal menjadi faktor penting dalam memastikan kualitas nutrisi yang diterima oleh masyarakat, melalui panduan yang jelas bagi petani, produsen pangan, dan masyarakat untuk menghasilkan pangan lokal dengan kandungan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.