Sekolah kami waktu itu menentukan bahwa setiap kelas, mulai dari kelas I sampai kelas VI harus ada perwakilannya dalam karnaval baju adat ini. Setiap kelas akan diwakili dua orang, satu laki-laki dan satu perempuan.
Perwakilan Sekolah
Saya terpilih mewakili kelas II dengan pasangan saya seorang perempuan. Postur tubuh kami sama-sama pendek dan kecil.
Setiap hari, setelah bubar sekolah kami langsung dikumpulkan oleh guru penanggung jawab karnaval untuk berlatih sebentar.
Materi latihannya berupa formasi kelompok, urutan berdiri dalam kelompok, dan cara berjalan.
Kami disuruh untuk berjalan dalam kelompok yang sudah terbentuk mengelilingi gedung sekolah yang berbentuk huruf U.
Karena postur kami paling pendek dan paling kecil maka posisi kami ditempatkan paling belakang. Sementara yang paling depan adalah siswa kelas VI yang badannya paling tinggi dan paling besar.
Kami diwajibkan berlatih setiap hari supaya jalannya bisa teratur, tetap dalam kelompok, tidak ada yang ditinggal jauh.
Mengingat beberapa peserta ukuran badannya tidak jauh beda dengan saya, boleh jadi pihak sekolah sudah memperhitungkan kemungkinan tersebut, sehingga kami diharuskan untuk berlatih terus biar bisa selaras ketika bejalan dalam kelompok.
Selama latihan pihak sekolah sudah menentukan pakaian adat dan modelnya siapa saja.