b. Bukit Jambul : “Inilah kontak terdekat ku dengan Bukit Jambul, tak pernah kubayangkan akan memasuki perutnya”
c. Ruang kerja Ayah : “Pagi itu ia mengajakku masuk ke ruang kerjanya. Satu-satunya ruangan yang tidak pernah di tersentuh ibu dan keapikannya yang super”
d. Ladang : “Berbondong-bondong mereka datangke ladang,mengintipi Koso yang tersenyum ramah memampangkan giginya yang putih susu kepada mereka semua”
e. Di Sekolah : “Ibu memilihkan sekolah swasta terkenal yang punya jenjang lengkap dari SD sampai SMA... Kami datang kesana tanpa selembar pun rapor atau ijazah. Sang kepala sekolah, pria berpeci dan bersafari narcis Pak Yusuf, terlongo-longo ketika Ibu bilang aku tak pernah sekolah sebelumnya”.
f. Di ruang kelas : “Miss Zarah, suara anak perempuan mengusik. Mengingatkanku bahwa aku sedang berada di ruang kelas bersama murid-muridku”
g. Di koridor sekolah : “Di koridor sekolah hari itu, aku berpapasan dengan Bu Karttika. Mata kami beradu. Kami sama-sama tahu. Hari itu adalah hari kemenanganku”.
h. Pesawat : “Sepanjang perjalanan pesawat hampir selalu jidatku menempel dikaca jendela”
i. Pangkalan Bun : “Pesawat kami tiba di Pangkalan Bun sekitar pukul sebelas waktu setempat”
j. Sungai Sekonyer : “Warna air yang mengeruh. Pertanda kami telah tiba di Sungai Sekonyer”
k. Di Tanjung Harapan : “Kami tiba di Tanjung Harapan, Desa Sei Sekonyer... Terlihat bisnis homestay di Tanjung Harapan sedang tumbuh”.
l. Pondok Tanggui : “Pertanyaan itu baru terwajab ketika kami sudah siap toba di Pondok Tanggui”