Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Melatih Diri agar Tahan Banting dan Tidak Mudah Menyerah

11 Mei 2023   22:17 Diperbarui: 11 Mei 2023   22:23 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

MELATIH DIRI AGAR TAHAN BANTING DAN TIDAK MUDAH MENYERAH


Oleh: Sukir Santoso

Kita tahu bahwa dalam kehidupan seringkali kita menghadapi berbagai rintangan dan tantangan yang bisa membuat seseorang merasa putus asa dan mudah menyerah. Padahal kegigihan dan tidak mudah menyerah sangat penting untuk kesuksesan. Karena dengan gigih dan tidak mudah menyerah, seseorang dapat melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang serta terus berusaha untuk mencapai tujuan yang dinginkan.

Ada banyak tokoh terkenal untuk disebutkan yang mengalami kegagalan sebelum mencapai kesuksesan yang besar. Beberapa contoh di antaranya adalah tokoh-tokoh berikut ini.

Thomas Alva Edison - Pencipta bola lampu listrik yang terkenal ini dikenal karena kegigihannya dalam mengembangkan teknologi tersebut. Edison mengalami kegagalan berkali-kali dalam menciptakan bola lampu listrik yang dapat digunakan dalam skala besar. Namun, dia terus mencoba dan akhirnya berhasil menciptakan bola lampu listrik yang praktis.

Walt Disney - Pendiri The Walt Disney Company ini mengalami kegagalan dan penolakan yang banyak sebelum mencapai kesuksesan. Disney pernah dipecat dari pekerjaannya sebagai kartunis dan dianggap tidak berbakat dalam bidang animasi. Namun, dia terus berusaha dan akhirnya menciptakan karakter-karakter terkenal seperti Mickey Mouse dan meraih kesuksesan besar dalam industri hiburan.

J.K. Rowling - Penulis terkenal ini dikenal karena karyanya dalam seri Harry Potter. Namun, sebelum menjadi terkenal, Rowling mengalami kegagalan dan penolakan dalam mencari penerbit untuk bukunya. Namun, dia terus mencoba dan akhirnya menemukan penerbit yang tertarik dengan karyanya, yang akhirnya menjadi sukses besar.

Bill Gates - Pendiri Microsoft, perusahaan teknologi terbesar di dunia saat ini. Namun, pada awal karirnya, Gates mengalami kegagalan besar saat mencoba memasarkan produk software pertamanya, Traf-O-Data, yang gagal di pasaran. Namun, Gates tidak menyerah, ia terus berusaha mengembangkan produk baru dan akhirnya berhasil dengan meluncurkan sistem operasi Windows yang sangat sukses dan menjadi landasan bisnis Microsoft.

Sementara itu, Jack Ma, pendiri Alibaba Group, juga mengalami kegagalan dan tantangan dalam karirnya. Saat pertama kali melamar pekerjaan di KFC, ia ditolak karena tidak ada satupun pelamar yang diterima dan Ma di antara 24 orang yang ditolak. Dia juga gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi dua kali sebelum akhirnya diterima. Setelah lulus, ia mencoba mencari pekerjaan di beberapa perusahaan dan semuanya menolaknya. Namun, dia tidak menyerah, dan akhirnya berhasil dengan mendirikan Alibaba Group, perusahaan teknologi raksasa di Cina yang bergerak di bidang e-commerce dan teknologi finansial.

Kelima tokoh ini merupakan contoh yang menunjukkan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan merupakan kesempatan untuk belajar dan meningkatkan diri. Dengan tekun dan tidak menyerah, mereka berhasil meraih sukses besar dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Dan untuk memiliki kemampuan tidak mudah menyerah dan tahan banting, ada beberapa hal yang perlu dilatih, antara lain kemampuan untuk mengatasi kegagalan, kemampuan untuk memecahkan masalah, kemampuan untuk berpikir positif, kemampuan untuk mengatur emosi, dan kemampuan untuk bekerja dengan tekun.

PERTAMA: KEMAMPUAN UNTUK MENGATASI KEGAGALAN

Kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan berkembang. Untuk menjadi sukses sangatlah penting untuk memiliki kemampuan untuk mengatasi kegagalan dan belajar dari kesalahan, bukannya merasa terpuruk dan menyerah begitu saja.

Untuk mengembangkan kemampuan  mengatasi kegagalan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Yang pertama, kita perlu merubah pandangan terhadap kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang daripada sebagai hal yang memalukan atau ketidak-mampuan. Hal ini akan membantu mengurangi rasa takut dan kecemasan terhadap kegagalan, serta memperkuat mental dan emosional dalam menghadapinya.

Kedua, kita harus melakukan refleksi dan evaluasi  atas kesalahan yang telah dilakukan dengan jujur dan obyektif. Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang bisa saya pelajari dari kegagalan ini?". Hal ini dapat membantu untuk mengevaluasi kesalahan yang dilakukan dan mencari cara untuk memperbaiki ke depannya.

Ketiga, fokus pada solusi daripada pada masalah. Alihkan perhatian pada bagaimana mengatasi kesulitan yang dihadapi, daripada menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Fokus pada solusi dapat membantu memperkuat kemampuan dalam mencari solusi kreatif dan inovatif.

Keempat, jangan ragu untuk meminta bantuan dan dukungan dari orang lain. Terkadang, dukungan dari orang lain dapat membantu untuk mengatasi rasa putus asa dan meningkatkan motivasi untuk terus mencoba dan belajar. Dalam konteks kerja, berdiskusi dengan rekan kerja atau atasan untuk mencari solusi dan mendapatkan umpan balik juga dapat membantu untuk mengatasi kegagalan dan memperbaiki kinerja di masa depan.

KEDUA: KEMAMPUAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH

Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah secara kreatif dan inovatif dapat membantu seseorang menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri. Dengan cara ini, mereka dapat mencari solusi yang lebih efektif dan efisien.

Dalam menghadapi suatu masalah kita dapa menggunakan tahapan problem solving dengan melakukan identifikasi masalah, mengumpulan informasi yang relevan, melakukan analisa dan evaluasi, memilih solusi yang terbaik, dan melakukan implementasi solusi yang dipilih untuk menyelesaikan masalah.

Tahap identifikasi masalah

Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah dengan jelas dan spesifik. Pastikan kita memahami masalah secara utuh dan memiliki pemahaman yang jelas tentang sumber masalah.

Contoh: Seorang manajer proyek mendapatkan masalah ketika proyek yang dikerjakan tidak dapat diselesaikan tepat waktu dan melebihi anggaran. Setelah mengevaluasi masalah, ia menyadari bahwa beberapa anggota tim tidak bekerja secara efektif.

Tahap pengumpulan informasi

Kumpulkan informasi yang relevan dan berkaitan dengan masalah tersebut. Ini akan membantu kita dalam memahami masalah secara menyeluruh dan mengidentifikasi akar masalah.

Contoh: Manajer proyek melakukan wawancara dengan anggota tim, meninjau data kinerja proyek, dan menganalisis riwayat proyek.

Tahap analisis dan evaluasi

Analisis dan evaluasi informasi yang telah dikumpulkan untuk memahami masalah dengan lebih baik. Identifikasi kemungkinan solusi dan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi.

Contoh: Manajer proyek menganalisis data kinerja proyek dan mengevaluasi anggota tim yang tidak bekerja secara efektif. Mereka juga mempertimbangkan solusi seperti memberikan pelatihan, memotivasi anggota tim, atau mengganti anggota tim.

Tahap memilih solusi terbaik

Pilih solusi terbaik yang paling efektif dan efisien, dan yang paling sesuai dengan situasi dan tujuan yang ingin dicapai.

Contoh: Manajer proyek memilih solusi untuk memberikan pelatihan dan memotivasi anggota tim agar lebih produktif.

Tahap implementasi

Implementasikan solusi yang telah dipilih dan lakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

Contoh: Manajer proyek memberikan pelatihan dan memberikan motivasi kepada anggota tim, serta membuat jadwal kerja yang lebih realistis dan terukur untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dan sesuai anggaran.

KETIGA: KEMAMPUAN UNTUK BERPIKIR POSITIF

Berpikir positif dapat membantu seseorang melihat keberhasilan, bahkan dalam situasi yang sulit. Ini dapat membantu menjaga semangat dan motivasi untuk tetap bertahan meskipun dihadapkan pada rintangan.

Kemampuan untuk berpikir positif bisa menjadi kunci untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berpikir positif dapat membantu mengatasi rasa takut dan ketakutan, sehingga seseorang dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mencapai tujuannya. Selain itu, berpikir positif juga dapat membantu seseorang melihat peluang di tengah tantangan yang dihadapi, sehingga mereka dapat mengambil tindakan yang lebih bijaksana dan produktif.

Dengan kemampuan berpikir positif, seseorang dapat merubah cara mereka memandang diri sendiri dan lingkungan sekitar, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai potensi yang lebih besar dan meraih kesuksesan dalam kehidupan.

Berpikir positif dapat membantu seseorang melihat keberhasilan, bahkan dalam situasi yang sulit. Ini dapat membantu menjaga semangat dan motivasi untuk tetap bertahan meskipun dihadapkan pada rintangan.

Untuk mengembangkan kemampuan berpikir positif, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

Menyadari pola pikir negatif  

Pertama-tama, perlu disadari bahwa ada pola pikir negatif yang bisa merusak kepercayaan diri dan motivasi. Contoh pola pikir negatif adalah pemikiran black and white (hitam-putih) yang hanya melihat segala sesuatu dalam dua opsi ekstrem, overgeneralisasi yang mengecilkan keberhasilan dan membesarkan kegagalan, serta personalisasi yang merasa selalu menjadi penyebab kegagalan. Dengan menyadari pola pikir negatif tersebut, kita dapat memperbaikinya dan mengembangkan kemampuan berpikir positif.

Berlatih bersyukur

Mengembangkan rasa syukur dan memfokuskan pada hal-hal positif dalam hidup dapat membantu meningkatkan mood dan motivasi. Cobalah untuk menuliskan tiga hal yang membuat Anda bersyukur setiap hari, baik itu hal kecil maupun besar.

Berlatih self-talk positif

Self-talk adalah percakapan dalam diri sendiri yang dapat mempengaruhi mood dan kepercayaan diri. Cobalah untuk mengganti self-talk negatif dengan self-talk positif, misalnya dengan mengatakan "Saya mampu menghadapi rintangan ini" atau "Saya akan belajar dari kegagalan ini dan menjadi lebih baik".

Tetapkan tujuan dan fokus pada solusi

Menetapkan tujuan yang jelas dan fokus pada solusi daripada masalah dapat membantu memperbaiki mood dan memotivasi diri. Dengan fokus pada solusi, kita dapat memikirkan langkah-langkah konkrit untuk mencapai tujuan tersebut dan menghindari rasa putus asa.

Berlatih meditasi dan visualisasi positif

Meditasi dan visualisasi positif dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi serta mood. Cobalah untuk meluangkan waktu setiap hari untuk meditasi atau visualisasi positif, seperti membayangkan diri sendiri mencapai tujuan yang diinginkan.

KEEMPAT: KEMAMPUAN UNTUK MENGATUR EMOSI

Kemampuan untuk mengatur emosi dapat membantu seseorang tetap tenang dan terfokus saat menghadapi situasi yang menantang. Ini juga membantu seseorang untuk tidak menyerah ketika menghadapi kesulitan dan membuat keputusan yang lebih baik.

Kemampuan untuk mengatur emosi merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang. Dalam menghadapi situasi yang menantang, terkadang kita akan mengalami perasaan seperti ketakutan, stres, cemas, atau marah yang dapat mengganggu kemampuan kita untuk berpikir secara rasional dan membuat keputusan yang tepat. Oleh karena itu, mengatur emosi sangat penting untuk membantu kita tetap tenang dan terfokus dalam menghadapi situasi yang menantang.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan mengatur emosi, antara lain:

Mengenali perasaan

Langkah pertama dalam mengatur emosi adalah mengenali dan memahami perasaan yang kita alami. Ketika kita mengalami perasaan yang negatif seperti cemas atau marah, cobalah untuk tidak menekannya atau mengabaikannya. Alihkan perhatian pada diri sendiri dan rasakan perasaan tersebut dengan sadar.

Langkah selanjutnya dalam mengembangkan kemampuan mengenali perasaan adalah dengan mencatat dan mengidentifikasi perasaan tersebut. Cobalah untuk menuliskan apa yang sedang dirasakan, misalnya perasaan khawatir atau kecewa, dan mencoba untuk memahami penyebabnya. Dengan memahami dan mengenali perasaan tersebut, kita dapat mengatasi perasaan yang negatif dan menghindari terjadinya ledakan emosi yang tidak terkendali.

Contohnya, jika seseorang mengalami kecemasan saat akan melakukan presentasi di depan umum, maka dia dapat mencoba untuk mengenali perasaan tersebut dan menuliskannya, seperti "Saya merasa sangat cemas dan takut gagal saat presentasi nanti". Selanjutnya, dia dapat mencari tahu apa yang menyebabkan kecemasan tersebut, misalnya rasa tidak percaya diri atau ketakutan akan tanggapan negatif dari audiens. Dengan memahami penyebab kecemasan tersebut, seseorang dapat mengambil tindakan yang lebih baik dalam menghadapi situasi tersebut, seperti mempersiapkan diri dengan lebih baik atau mencari dukungan dari orang lain untuk mengurangi kecemasan.

Bernapas dan rileks

Ketika merasa cemas atau tegang, seringkali kita cenderung bernapas secara dangkal dan cepat. Cobalah untuk fokus pada napas dan bernapas secara perlahan dan dalam. Teknik pernapasan ini dapat membantu menenangkan diri dan mengurangi kecemasan.

Ada beberapa teknik pernapasan yang dapat membantu seseorang untuk mengurangi stres dan relaksasi, antara lain teknik pernapasan dalam-dalam, pernapasan perut, pernapasan interval, dan pernapasan alternatif.

Pernapasan dalam-dalam. Teknik pernapasan ini melibatkan pernapasan dalam-dalam dengan menarik napas melalui hidung dan menahan napas beberapa detik sebelum mengeluarkannya melalui mulut secara perlahan. Teknik ini dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan relaksasi.

Pernapasan perut Teknik pernapasan ini melibatkan fokus pada pernapasan dari perut bukan dari dada. Ini dilakukan dengan menarik napas melalui hidung dan memastikan bahwa perut membengkak saat mengambil napas dan mengecil saat mengeluarkan napas. Teknik ini dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan relaksasi.

Pernapasan interval. Teknik ini melibatkan penghitungan saat mengambil napas dan mengeluarkan napas. Seseorang bisa mengambil napas dalam waktu 4 detik, menahan napas selama 4 detik, dan mengeluarkan napas dalam waktu 4 detik. Teknik ini dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan relaksasi.

Pernapasan alternatif. Teknik ini melibatkan menutup satu lubang hidung dan mengambil napas melalui lubang hidung yang lain, kemudian menutup lubang hidung yang satu lagi saat mengeluarkan napas melalui lubang hidung yang pertama. Teknik ini dapat membantu menenangkan sistem saraf dan meningkatkan konsentrasi.

Mengubah cara pandang

Cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda. Alihkan fokus pada hal-hal yang positif dan mencari solusi daripada terus merenungkan masalah.

Langkah pertama adalah mengakui perasaan negatif yang sedang dirasakan terkait situasi yang dihadapi. Namun, setelah itu perlu dilakukan pengalihan fokus agar tidak terus merenungkan masalah yang mengganggu. Cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda, cari sudut pandang positif, atau manfaatkan kesempatan yang muncul dari situasi tersebut.

Alihkan fokus pada solusi daripada terus merenungkan masalah. Cobalah untuk mencari tindakan-tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau menyelesaikan masalah tersebut.

Bicaralah dengan teman, keluarga atau orang-orang terdekat untuk mendapatkan dukungan atau masukan yang dapat membantu mencari solusi. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan dan meredakan emosi. Percayalah pada mereka dan berbagi perasaan dengan terbuka

KELIMA: KEMAMPUAN UNTUK BEKERJA DENGAN TEKUN

Tekun dalam bekerja berarti tetap berfokus pada tujuan dan terus berusaha bahkan ketika menghadapi rintangan atau kesulitan. Ini dapat membantu seseorang tetap bersemangat dan tahan banting ketika menghadapi situasi yang menantang.

Kemampuan untuk bekerja dengan tekun dapat ditunjukkan dalam berbagai situasi kehidupan, seperti dalam pekerjaan, studi, atau olahraga. Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang tekun akan terus belajar dan mengulang materi yang sulit meskipun sudah mengalami kegagalan dalam ujian sebelumnya. Dia mungkin akan mencari cara baru untuk memahami materi tersebut, seperti meminta bantuan dosen atau mencari sumber belajar tambahan. Dalam pekerjaan, seorang karyawan yang tekun akan terus mencari solusi ketika menghadapi masalah dan berusaha untuk mencapai target meskipun dihadapkan pada rintangan atau kendala yang sulit.

Contoh lainnya adalah seorang atlet yang tekun dalam latihan dan persiapan untuk pertandingan. Dia akan terus berlatih dan berusaha meningkatkan keterampilan, kekuatan, dan kecepatannya meskipun mengalami kelelahan dan ketidaknyamanan. Dia juga akan mencari saran dari pelatih dan mencari cara untuk memperbaiki kelemahan dalam teknik atau taktiknya. Tekun dalam bekerja dapat membantu seseorang mencapai tujuan dan meraih keberhasilan di berbagai bidang kehidupan.

 "Ora et labora" adalah frasa dalam bahasa Latin yang bermakna "berdoa dan bekerja". Frasa ini sering dikaitkan dengan ajaran monastik dalam agama Kristen, yang menekankan pentingnya bekerja keras dan berdoa sebagai bagian dari kehidupan spiritual.

Dalam kaitannya dengan ketekunan, "ora et labora" mengajarkan pentingnya ketekunan dalam bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini sejalan dengan prinsip bahwa untuk meraih hasil yang diinginkan, diperlukan kerja keras dan tekad yang kuat untuk terus berusaha. Berdoa juga menjadi bagian penting dalam upaya mencapai tujuan tersebut, karena doa dapat memberikan motivasi dan kekuatan spiritual dalam menghadapi tantangan dan kesulitan yang muncul dalam perjalanan.

Dengan demikian, konsep "ora et labora" dapat menjadi motivasi bagi seseorang untuk tetap tekun dalam bekerja dan berjuang untuk mencapai tujuan, sambil selalu berdoa untuk memperoleh dukungan dan bimbingan dalam perjalanan tersebut.

 Dalam ajaran Islam, ada prinsip "Tawakal" yang berarti percaya sepenuhnya pada kekuasaan Allah sambil tetap berusaha maksimal untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, seseorang harus selalu berdoa kepada Allah untuk meminta pertolongan dan petunjuk, sambil tetap melakukan usaha atau ikhtiar untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam praktiknya, prinsip Tawakal ini sering diungkapkan dengan ungkapan "Berdoa dan Berusaha". Artinya, seseorang harus berusaha keras untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sambil tetap berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah. Dalam hal ini, berdoa merupakan salah satu cara untuk menenangkan hati dan memohon keberkahan serta kekuatan dalam menjalankan usaha.

Dalam agama Islam, ketekunan dan kesabaran juga ditekankan sebagai bagian dari prinsip Tawakal. Seseorang harus tetap tekun dan sabar dalam berusaha mencapai tujuan, meskipun menghadapi berbagai rintangan dan kesulitan. Dalam hal ini, doa dan usaha yang diiringi dengan ketekunan dan kesabaran diyakini dapat membawa hasil yang lebih baik dan berkah dari Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun