Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pejuang Sejati

9 Agustus 2021   11:20 Diperbarui: 9 Agustus 2021   12:53 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal itu pula RP Soedarsono sebagai komandan PI mengumumkan bahwa mulai saat itu PI tidak lagi berada dibawah komando tentara Jepang tetapi berada di bawah komando Sri Sultan Hamengku Buwana IX dan Sri Paku Alam VIII. Namun pihak Jepang tidak mau menerima hal itu, kemudian terjadilah perlucutan senjata PI di asrama Gayam oleh tentara militer Jepang.

Para pemuda dan rakyat Yogya sangat marah atas peristiwa itu. Namun RP Soedarsono berhasil membujuk militer Jepang untuk mengembalikaan persenjataan PI.

Dan pada tanggal 25 dan 26 September terjadilah aksi pemuda bersama PI untuk merebut kantor-kantor dan perusahaan yang dikuasai Jepang. Dan hamper semua dapat dikuasai. Tinggal Asrama Militer Jepang di Kotabaru yang belum terkuasai.

Melalui maklumat 5 Oktober 1945 Badan Keamanan Rakyat berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat. Pemuda bekas Heiho dan PETA yang belum bergabung dihimbau untuk segera bergabung untuk memperkuat TKR.

Pagi itu aku masih malas bangun ketika beberapa pemuda Kauman mendatangiku di Notoprajan. Diantaranya Abu Bakar Ali dan Muhammad Wardani. Dua pemuda gagah namun penampilannya sangat alim.

Kami membicarakan rencana para pemuda untuk melucuti senjata Jepang di markas tentara Jepang di Kotabaru bekerja sama dengan TKR dan PI.

'BKR dan PI yang memiliki persenjataan lengkap akan melakukan penyerbuan bersama bila perundingan damai ini gagal.'kata Supadi.

'Pokoknya kita akan mengunakan senjata apa saja yang kita miliki. Bambu runcing, tombak, keris atau apapun. Yang penting semangat kemerdekaan.'

'Merdeka!'

'Merdeka!Allahu Akbar!' semua yang adir menyambut pekik kemerdekaan dengan gemuruh.

'Kita tunggu saja hasil perundingan dari Faridan, nanti malam. Bila perundingan gagal kita siap menyerbu. Siap?' kata Wardani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun