Mohon tunggu...
Sugiharno
Sugiharno Mohon Tunggu... Penjahit - penjahit

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Integrasi Ilmu di Lembaga-lembaga Pendidikan Islam di indonesia

11 Desember 2023   21:49 Diperbarui: 11 Desember 2023   22:29 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam integrasi ilmu, ilmu yang akan digabungkan adalah yang diintegrasikan. Tentu saja, hal ini lebih kompleks karena keilmuan terdiri dari banyak elemen pengetahuan, dan elemennya lebih banyak dan lebih kompleks. Jika ilmu psikologi dan ilmu pendidikan digabungkan, maka pengetahuan tentang perkembangan anak sangat penting untuk memahami apa yang dipelajari anak-anak berdasarkan usia mereka agar pembelajaran efektif. Dengan demikian, setiap pendidik harus memahami ilmu psikologi perkembangan anak agar mereka dapat mengajar anak-anak mereka dengan baik dan tentunya dengan hasil yang baik.

Penyatuan antara ilmu agama Islam dan ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mengembangkan peradaban Islam disebut integrasi ilmu. Islam selalu berinteraksi dengan kemajuan ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi, sehingga terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Ini berarti bahwa Islam selalu relevan dengan masalah yang muncul di setiap zaman. (Hanifah, 2018; Septiana, 2020)

Pandangan bahwa ada perbedaan antara ilmu agama dan ilmu umum adalah dasar dari islamisasi ilmu pengetahuan. Adanya perbedaan di bidang ontologi, epistemologi, dan aksiologi menyebabkan kedua ilmu tersebut tidak selaras satu sama lain. Ilmu agama Islam bersumber dari wahyu yang mutlak benar dengan sejumlah hukuman yang tidak boleh bertentangan dengan wahyu. Sebaliknya, ateisme, materialisme, sekulerisme, empirisme, rasionalisme, dan hedonisme adalah dasar ilmu pengetahuan modern. Hal ini menyebabkan perselisihan.

  • Integrasi Ilmu Di Pesantren, Madrasah, Sekolah Dan Perguruan Tinggi
  • Lembaga Pendidikan Pesantren

Pesantren memiliki peran yang sangat signifikan dalam membentuk perkembangan sistem pendidikan nasional. Secara historis, pesantren tidak hanya mencakup dimensi keIslaman, tetapi juga mencerminkan keaslian budaya Indonesia. A.Malik Fadjar bahkan menyatakan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam dengan karakter indigenous (pribumi), karena sudah ada sejak masa kekuasaan Hindu-Budha, dan Islam meneruskan serta mengislamkannya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pondok pesantren telah melaksanakan konsep ini sejak lama. Sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia, pondok pesantren tidak hanya mendidik para santrinya dalam aspek keagamaan, tetapi juga menekankan nilai-nilai hidup mandiri, kesederhanaan, dan kepedulian, sejalan dengan ajaran Nabi Muhammad Saw.

(Nasaruddin Umar, 2014), dalam karyanya yang berjudul "Islam Fungsional", mengemukakan pandangannya tentang peran sistem pesantren dalam masyarakat. Menurutnya, pesantren memiliki pengaruh besar terutama di kalangan umat Islam di Pulau Jawa. Sosiologi pesantren dianggap sebagai elemen krusial yang memungkinkan integrasi antara paradigma agama dan budaya. Dengan demikian, pesantren diibaratkan sebagai mata uang dengan dua sisi yang secara kritis berperan dalam pembinaan masyarakat.

Pertama-tama, kita perlu memahami esensi dari pesantren itu sendiri. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan identitas umat Islam di Indonesia. Pesantren bukan hanya tempat pembelajaran agama semata, tetapi juga menjadi pusat pengembangan spiritual, moral, dan sosial. Dengan didasarkan pada ajaran Islam, pesantren berusaha mencetak generasi yang memiliki kecerdasan intelektual dan spiritual.

Meskipun sering dianggap menerapkan sistem pendidikan 'klasik', pesantren tidak tertinggal dalam menghadapi perkembangan zaman modern. Banyak pondok pesantren saat ini berupaya untuk menggabungkan ilmu dunia dan akhirat dalam kurikulum pendidikan mereka. Mereka menyadari bahwa ilmu yang diperlukan tidak hanya terbatas pada aspek keagamaan, melainkan juga mencakup pemahaman terhadap ilmu pengetahuan umum. Inilah salah satu bentuk adaptasi pesantren terhadap tuntutan zaman yang semakin kompleks.

Pendidikan di pesantren tidak hanya berkutat pada pembelajaran kitab-kitab klasik dan hafalan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Pesantren modern memasukkan mata pelajaran umum seperti matematika, ilmu pengetahuan, bahasa, dan sosial dalam kurikulumnya. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan santri tidak hanya menjadi ulama yang memahami agama tetapi juga memiliki pengetahuan yang luas tentang dunia sekitarnya. Pendekatan ini memungkinkan pesantren untuk tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman dan menjembatani kesenjangan antara keilmuan agama dan pengetahuan umum.

Keberhasilan pesantren dalam menggabungkan ilmu dunia dan akhirat dapat dilihat dari prestasi santri-santri mereka. Banyak lulusan pesantren yang mampu berkiprah di berbagai bidang, baik dalam dunia pendidikan, kesehatan, bisnis, maupun politik. Mereka tidak hanya menjadi tokoh agama yang dihormati, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan dan perubahan positif dalam masyarakat.

Namun, tantangan yang dihadapi pesantren tidak dapat diabaikan. Globalisasi dan arus informasi yang semakin cepat menjadi ujian bagi pesantren untuk tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional sambil tetap relevan dalam menyikapi dinamika zaman. Pesantren perlu bijak dalam memilih pendekatan agar tidak terasingkan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun