Setelah itu baru dikemas dengan kardus, satu kardusnya di bandrol dengan harga 25.000 rupiah dan isinya pun sangat banyak kemudian baru deh dikirim ke tempat yang masih meminati cemilan tersebut.
Kami bertiga pun sewaktu berkegiatan observasi sempat mencicipi cemilan Ampo ini, rasanya gurih apalagi yang warnanya cokelat kehitaman, sensasinya pun seperti makan biskuit tapi ya masih ada rasa tanahnya, tapi menurut kami rasanya begitu unik. Nah Ampo ini dipercaya masyarakat setempat sebagai cemilan untuk ibu hamil yang manfaatnya itu supaya melahirkannya gengser dalam arti mudah.
"Krekk...."tiba di kelas semua teman-teman sibuk dengan kelompoknya masing-masing, kami bertiga pun duduk dan segera membuka tugasnya.
Tak lama kami duduk, pak Agus datang dengan gaya kebiasaannya.
"Okeh..untuk semuanya tugas dari bapak apakah sudah selesai?", tanya pak Agus.
Belum sempat kami semua menjawab, pak Agus berkata,"bapak yakin kalian semua sudah selesai dan sudah mempersiapkan untuk presentasinya".Â
"Ya, untuk kelompoknya Oliv silahkan maju ke depan sebagai kelompok pertama yang presentasi".Â
Tanpa basa basi lagi pak Agus menunjuk kelompok kami yang pertama maju guys, mau ga mau kami pun maju ke depan meski dengan gemetaran sih, sedikit...hehehehe...
Presentasi pun berjalan dengan lancar dan suasana kelas pun sangat hidup jadi ga diem aja. Setelah selesai pak Agus langsung memberi nilai kepada kelompok kami.
"Okeh, untuk presentasi kalian cukup baik dan penjelasannya pun bisa di terima oleh teman-teman yang lain, point plusnya kalian bisa menghidupkan suasana kelas dengan presentasi kalian tersebut jadi untuk ini bapak kasih kalian nilai A+". Pak Agus pun bertepuk tangan dan disertai teman-teman yang lain dengan wajah kagum dan bangga.
Kemudian kami kembali ketempat duduk masing-masing, dengan suara lirih Widi berkata kepada aku dan serna ternyata pak Agus punya hati yang baik ya, ga selalu killer," ujar Widi sambil senyum dan mata melihat ke arah pak Agus."