"Iya wid kayak kenal," ujarku.
"Ini mah suara sepatunya pak Agus ga sih?" tebak Serna.
"Coba kita sama-sama lihat ke belakang", ajak aku dengan wajah penasaran.
"Satu....dua....tiiiigaaa....!!!!" Hahhh beneran pak Agus, yuk jalannya dicepetin, hari ini kan jadwalnya masuk kelas kita", semua muka kita tegang dan panik, ga pakai berpikir lama kami bertiga pun mempercepat langkah kakinya.
Detak jantung begetar cepat tak beraturan, suara dan nafaspun tidak terkendali,kami masuk kelas bagai melihat Mak lampir.
"Brakkk.... Suara pintu terbuka, kami bertiga masuk dengan tergesa-gesa tanpa melihat pintu yang terbuka sempit, langsung menghempas kursi tempat duduk masing-masing", dengan nafas yang tak beraturan.
"Napa sih!, Loe pada, kayak habis lihat setan aja", tanya anak-anak yang sudah ada didalam kelas dengan muka mereka yang heran.
"Kita tuh bukan lihat setan melainkan lebih dari setan", tegas Widi dengan wajah kesel.
"Loe pada tau ga hari ini MK siapa jadwalnya", tanya serna pada temen kelas lain.
Jawab temen kelas serentak,"hari ini kan pak Agus jadwalnya".
"Nah!!! Itu, tadi gue bertiga bertemu pak Agus di pertigaan lobi kampus", loe semua tau kan kalau pak Agus tuh dosen paling killer di kampus", ujar Widi dengan wajah bete dengan tangan mengeluarkan buku dari dalam tasnya.