"Cahaya Perpaduan Rasa Ungu Merah Muda itu semakin kuat... sudah mengguncang tanah kita!"
Blue menatap ke arah Bacan... memberikan tanda... Bacan mengangguk dan segera memberi komando pada yang lainnya.
Sepeninggal Bacan dan lainnya... Blue duduk bersama Amethyst dan juga Raja Quartz... saling berpegangan tangan membuat lingkaran... wajah mereka menatap ke atas... kubah biru langit pun terbuka dan sedikit demi sedikit cahaya biru mulai turun dari langit... menyelimuti mereka bertiga... membesar... membesar... dan menunggu hingga 1000 tahun ke depan.
***
Bacan memberi tanda pada Citrine, Crystal, Smoky, dan Rose agar menghentikan langkah mereka karena hawa panas yang semakin menyengat tak jauh dari lingkaran "Cahaya Perpaduan Rasa" di mana di dalamnya ada Kalsedoni Ungu dan para Bidadari yang telah dipikatnya menari-nari dalam buaian "Rasa Indah".
Crystal, Smoky, dan Rose berdiri melingkar sambil berpengangan satu sama lain... menyatukan pikiran... bola cahaya jingga terbentuk mengelilingi tubuh mereka bertiga. Bacan memberi tanda pada Citrine untuk mulai memutar bola cahaya yang melapisi tubuh Crystal, Smoky, Rose. Perlahan namun pasti, putaran bola cahaya jingga itu semakin cepat dan cepat... hingga akhirnya berpencaran seperti kembang api ke segala penjuru... dan ketika putarannya selesai... sesosok Bidadari cantik tercipta dari perpaduan Crystal, Smoky, dan Rose.
Bacan dan Citrine tersenyum... Bidadari Cantik bersayap Jingga itu pun kemudian terbang dan mengelilingi bola Cahaya Perpaduan Rasa milik Kalsedoni Ungu.
Mata Kalsedoni Ungu terbelalak manakala menyaksikan sesosok Bidadari bersayap Jingga yang begitu cantik mengelilingi bola Cahaya Perpaduan Rasa miliknya. Ia terpesona dan meniupkan nafas lembutnya untuk menarik Bidadari bersayap Jingga itu. Namun sepertinya ia tak berhasil. Bidadari bersayap Jingga itu malah menatapnya seolah meminta Kalsedoni Ungu untuk mengikutinya.
Keinginan untuk memiliki, membuat Kalsedoni Ungu memutar Bola Cahaya Perpaduan Rasanya dan mengikuti arah terbangnya sang Bidadari Jingga. Ia tak sadar jika Bacan dan Citrine mengikuti dari kejauhan.
***
Di dalam Gua Kebencian...