Menara Beranda Timur Istana Kekaisaran Agate, Istana megah dengan pondasi lingkaran emas dan kubah berwarna biru langit...
"Semuanya telah kuperintahkan agar menuju ke sini, yang mulia Blue." Raja Quartz berseru sambil memberi hormat kepada putera ke delapannya, Blue, yang kini telah menjadi Kaisar Agate.
Blue tak bergeming sambil memegangi dagu dan mata yang menatap ke arah Utara memandangi cahaya ungu semburat merah muda yang mulai terlihat jelas.
"Cahaya Perpaduan Rasa itu semakin membesar, Ayahanda pasti sudah pula mengetahui hal ini! Dari manakah sebenarnya Kakakku Kalsedoni Ungu mengetahui tentang 'Rasa Indah' itu?" Blue bertanya dengan pandangan tak berkedip masih ke arah yang sama.
"Satam!!!" Raja Quartz berseru.
"Satam??? Satam, Pangeran Ke dua dari Raja Silica?" Blue membalikkan tubuhnya.
"Jika begitu kita panggil Satam ke sini!" Mata Blue menatap berharap pada Raja Quartz.
"Satam telah hancur dan dibinasakan oleh Kalimaya! Amethyst menghadap memenuhi panggilan Kaisar!" Suara lantang dari sosok tinggi besar... Amethyst... Pangeran Pertama dari Kerajaan Quartz.
"Aaarrrggghhh berarti hanya tinggal Kalimaya yang mengetahui bagaimana mencegah kehancuran Agate?!" Mata Blue semakin membesar dengan hiasan kerut pada keningnya.
"Kalimaya pun binasa dalam pertempuran dahsyat dengan Satam!. Namun dari Raja Silica yang lama menepi dan menyucikan diri di puncak Matadewa, kami mendapatkan sedikit titik terang bahwa Satam mengetahui dan mendapatkan kumpulan Syair Terlarang tentang "Rasa Indah" itu dari salasatu tempat terlarang yaitu, Gua Cinta yang telah lama membeku di Kutub Utara Agate! Mohon maaf kami terlambat datang ke istana ini Yang Mulia!"... Citrine, Crystal, Smoky, Rose dan Bacan memberikan hormat pada Kaisar.
"Bangkitlah saudara-saudaraku... semakin pelik kini pikiranku menghadapi ini! Apakah ada petunjuk lainnya dari Raja Silica? Resiko apapun harus kita hadapi kini dan jangan sampai kabar ini meluas ke para Akik Jelata. Aku tak ingin mereka menjadi kacau balau. Aku mencintai semua rakyatku... semua Akik Jelata di Agate ini tak peduli mereka dari ras apapun, semua adalah rakyatku! Dan akibat terbesarnya adalah kehancuran Semesta ini dan kehidupan lainnya... Para Bidadari itu pun menjadi terlena dan lupa dengan tugasnya membawa air kehidupan ke segala tempat yang membutuhkan, bukan hanya Agate yang akan hancur tapi juga yang lainnya!!!" Blue tertunduk kemudian menengadahkan wajahnya sambil mengangkat ke dua lengannya seolah memohon petunjuk dari langit... terbelah kepelikan... di satu sisi, Kalsedoni Ungu adalah Kakaknya sendiri, sedangkan di sisi lainnya, Agate dan Akik Jelata adalah tanggung jawabnya sebagai seorang Kaisar.