Lima hari sudah Om Dani tidak muncul..semoga dia sudah bisa melupakan aku ! uangku habis !
Baru kali ini aku merasakan kehabisan uang, aku bingung apakah jalanku bertobat akan gagal karena masalah uang..? Apakah aku akan kembali mencari om Dani-Om Dani lain ? kalau tidak dari mana aku memenuhi kebutuhanku, bapak sudah bilang bangkrut, aku tak tega kalau minta uang tambahan pada orangtua.
Minggu, 7 Mei 1989.
Untung Rini datang dan meminjami aku uang, paling tidak bisa untuk bertahan makan seminggu.Semoga aku bisa mengekang nafsuku yang selama ini telah aku umbar kepuasannya.
Lebaran sudah dekat..aku juga harus segera pulang.
Rabu 10, Mei 1989.
Bapak dan ibu kawatir karena aku pulang hanya sehari sebelum hari raya, disaat orang-orang sudah sibuk menyiapkan Idul Fitri, Â Apakah aku akan membohonginya terus menerus..? Duh..Tuhan, lebaran ini aku benar-benar ingin bertobat dan mohon maaf pada bapak ibu bahwa selama ini aku telah membohonginya.
Senin, 5 Juli 1989.
Lama banget aku gak ngisi buku ini, aku telah menyudahi semuanya. Aku ingin segera lulus, seminggu lagi ujian, aku harus belajar mengejar ketinggalanku.
Aaah… kesah Manto, dengan nafas panjang dia menutup buku ‘Agenda’ itu, pikirannya melayang-layang membaca kisah yang ditulis oleh seorang mahasiswi itu.
“ Beginikah kehidupan yang aku  cita-citakan? “Â