Senin, 20 Maret 1989.
Kuliah sudah mulai, paling dosennya juga masih males, apalagi aku.
Om Dani jahaat, sudah 2 hari tidak muncul…aah ternyata aku sangat membutuhkannya.
Kamis, 23 Maret 1989.
Om Dani muncul lagi, katanya istri sedang dirawat di Rumah Sakit, aah…kasihan wanita itu, tahukah dia kalau suaminya sering bercinta denganku.
Selasa, 28 Maret 1989.
Aku pindah ke kontrakan yang lebih nyaman dan bagus berkan Om Dani. Dan dia pula yang membayar uang kontrakan ini. Om Dani bilang pada yang punya rumah, bahwa aku keponakannya, agar lebih leluasa mengunjungiku. Aah tapi aku gak mau jadi wanita simpanannya,  aku lebih senang bebas bisa dengan siapa saja..! Apalagi Om Dani kelihatan lebih nekat mesra denganku walau ada teman-teman…ogah laah..!
Rabu, 29 Maret 1989.
Kuliah sudah mulai sibuk. Aku belum pernah mengikutinya sekali pun…tapi Rani berbaik hati untuk memenuhi absen untuk aku, kelihatan dia mulai tahu apa yang aku lakukan selama ini…dan kamu tertarik juga ya..Ran.
Sabtu, 1 April 1989.
Aku ikutin seminar tentang Masa Depan Bahasa dan Sastra Indonesia yang diadakan kampusku. Tapi sayang ternyata aku gak tertarik, gak ngerti apa yang mereka bicarakan..! tapi tak apalah sekedar menampakan diri saja..! Â biar seperti mahasiswi beneran,karena dulu awal-awal kuliah aku yang paling getol memberondong pertanyaan-pertanyaan bila ada acara-acara seminar dan diskusi seperti ini.