"Duka Rey di Musim Semi".
Tak dapat dipungkiri jikalau bulan april adalah bulan yang begitu istimewa lantaran kehadirannya menyuguhkan pesona indah nian tiada tara.Salah satu keistimewaan di bulan april adalah musim semi.
Ya musim semi,sebuah musim yang begitu fantastis.Dimusim ini bunga-bunga bermekaran, menebarkan wangi semerbak.Mentari menyinari bumi dengan k
Kehangatan.Setiap kunci bunga berlomba-lomba memamerkan corak terindah yang teramat memanjakan mata kala memandangnya.
Bukan hanya bunga-bunga saja yang bermekaran di musim semi dengan ribuan pesona,akan tetapi cinta kuncup cinta  pada hati setiap anak adam pun turut bersemi dan bermekaran.Ada yang sibuk berjalan-jalan menyusuri setiap sudut taman bunga,dan ada pula yang sibuk merajut benang asmara di sudut kota.
Itu bagi mereka,tapi tidak bagiku.Wangi semerbak bunga di musim semi seakan lenyap dari indra penciuman ku.Sunyi begitu mencekam diriku tat kala hari menuju kepada langit ketujuh.Semua yang didambakan telah sirna.
Sudah begitu lama aku terbaring lemah dibalik kamar kamar no 46 semenjak kecelakaan beberapa waktu lalu yang mengharuskan aku terkurung.Hanya ditemani air infus dan bau obat-obatan.Hari ini aku menyusun rencana untuk kabur dari rumah sakit ini.Aku kabur hanya  sebentar untuk menikmati udara segar di musim semi ini.
"Rey?Kok kamu disini sih sayang?"Sapa seseorang yang sudah sangat ku kenal dari arah belakang bangku tempat duduk ku.
"Gadis,ngapain kamu kesini?"Tanya ku tanpa memandang wajahnya.
Gadis melangkah ke arah ku,dan ia berhenti tepat di depan wajah tampan ku.
"Kamu tahu nggak sih,semua orang panik nyariin kamu."
"Untuk apa mereka mencari ku?"Tanya ku ketus.