"Situasi kondusif Komandan. Beliau berdua cepat akrab hanya dalam 2 hari di sel tahanan. Lebih cepat dari perkiraan kita. Demikian pula keluarganya, tadi dalam kunjungan pertama sudah saling berpelukan. Mereka juga sempat bertukar makanan"
Terdengar suara tegas dari Sang Komandan, " Bagus. Cepat tulis laporan dan kirimkan segera ke Saya. Jangan lupa menyertakan rekaman CCTVnya. Kita segera akan melaksanakan operasi yang kedua".
" Siap Komandan. Kalau boleh tahu, siapa yang menjadi sasaran berikutnya, Komandan?" Pak Polisi bertanya.Â
Jawab Sangat Komandan, " Inisialnya UAS dan PZ. Kamu tahu kan siapa mereka. Siapkan saja timmu berserta peralatannya. Ada tim lain yang sudah siap menjemput mereka".
"Siap Komandan. Tetapi kalau boleh usul bagaimana kalau kita memakai cara yang lain?"
Sang Komandan bertanya ingin tahu, "Apa usulmu? "
"Siap Komandan, begini usul saya" Kata Pak Polisi antusias. "Operasi yang kedua lebih banyak resikonya. Para pendukung masing masing pasti akan protes. Kemungkin besar ada demo demonya. Apalagi sosok satunya sudah banyak dikenal, bahkan melebihi para artis terkenal. Kita akan kerepotan mengatasinya. Lebih repot lagi para politikus ikut ikutan. Entah masuk akal apa tidak, yang penting mereka bicara. Ini kesempatan mereka untuk menjaring suara".
"Lalu apa usulmu? " Sang Komandan menyela.Â
"Siap Komandan. Usul saya, Â bagaimana lokasinya kalau tidak ditahanan, namun di hotel saja. UAS dan PZ ditempatkan dalam satu kamar yang bagus, sementara tim kita di kamar sebelahnya. Mereka tidak diundang dalam rangka kotbah atau acara keagamaan.Â
Tetapi kegiatan santai yang tidak ada muatan keagamaanya. Kalau perlu keluarga juga diajak. Mereka di tempatkan dalam satu kamar juga. Tetap tetap harus yang sama sama jenisnya kelaminnya".
Sang Komandan keningnya berkerut tanda sedang berpikir keras. Sambil manggut manggut kemudian bertanya, " Maksudmu seperti Family Gathering, gitu? "