1. Guru melakukan identifikasi masalah yang ditentukan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dan selanjutnya dianalisis             permasalahan yang terjadi.
    2. Guru mencari alternatif solusi yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
    3. Guru merancang kegiatan pembelajaran kreatif, inovatif dan menyenangkan sehungga tujuan pembelajaran dapat tercapai           dengan efektif dan efisien.
   4. Guru menyusun modul ajar sebagai persiapan dalam pembelajaran.
   5. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan solusi yang telah ditentukan baik itu dari model pembelajaran maupun media       pembelajaran yang digunakan.
   6. Di akhir kegiatan guru merefleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.
Hal yang menjadi tantangan dalam meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik adalah :Â
1.  Bagi guru penggunaan inovasi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match, masih jarang digunakan     untuk kegiatan belajar mengajar sehingga ada beberapa sintak atau langkah-langkah pembelajaran yang terlewatkan. Bagi          peserta didik penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam pembelajaran menjadi hal baru karena peserta   didik terbiasa hanya menerima ilmu dari guru saja ( transfer knowledge ).
2. Â Guru belum maksimal dalam menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
3.  Selanjutnya yang menjadi tantangan dan inovasi pembelajaran yaitu terkait penilaian terhadap peserta didik, terkadang kegiatan    penilaian melalui evaluasi terlupakan.
4.  Penggunaan media pembelajaran oleh guru yang sesuai konteks pembelajaran dan berbasis teknologi belum terealisasi dengan      baik. Artinya guru masih kurang dalam memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan media pembelajaran (TPAC) yang menarik    dan menyenangkan.