7. Suara Hati dan Pengambilan Keputusan
Suara hati membantu manusia dalam menentukan keputusan atau tindakan yang diambilnya. Pengalaman memperlihatkan bahwa seseorang tetap mengalami kebingungan pada saat harus memilih atau memutuskan. Bahkan seseorang dapat juga mengalami bahwa justru setelah dia mengambil keputusan atau tindakan, barulah menjadi jelas apa yang seharusnya diputuskannya.
8. Bertindak sesuai Suara HatiÂ
Setiap orang wajib menaati suara hatinya. Suara hati dapat salah dan karena itu seseorang dapat melakukan kesalahan. Kendati demikian, pelaku kesalahan tetap harus dihargai. Kebebasannya untuk menentukan suatu tindakan, yang ternyata terbukti salah tetap harus dihormati, tanpa menerima atau membenarkan kesalahan yang dilakukannya.
9. Suara Hati dan Hukum
Baik dalam teori maupun dalam praksis, dapat terjadi konflik antara suara hati dan hukum. Konflik itu disebabkan karena baik suara hati maupun hukum terkait dengan moralitas sehingga dibutuhkan sintesa antara keduanya. Perlu ada sintesa dan integrasi antara keduanya. Pada masa sekarang konflik tersebut semakin terasa. Jika di masa lalu peranan hukum begitu kuat, maka pada masa kini peranan suara hati lebih dominan. Hanya saja, suara hati sering dcampur-adukkan dengan perasaan.
Sebab lain dari konflik tersebut adalah perubahan konsep tentang hukum dalam masyarakat modern. Hukum sedemikian digdaya, sehingga orang berkeyakinan "asal sudah ditetapkan hukum, maka wajib ditaati". Hukum yang baik dan benar tidak boleh "nir-moralitas", karena tanpa moralitas hukum dijadikan sarana kekuasaan atau kesewenangan pemerintah atau penguasa.
10. Kemerosotan Suara Hati
Suara hati dapat salah atau keliru. Manusia pun dapat merusak suara hatinya dengan banyak cara dan karena banyak sebab. Walaupun sikap yang salah umumnya berpangkal pada pembinaan yang salah pada masa kecil, suara hati masih dapat dirusak juga karena berbagai macam sebab. Penyebab- penyebab tersebut menurut Katekismus Gereja Katolik" adalah hal-hal berikut:
Ketidaktahuan akan kebenaran, yakni Kristus dan Injil-Nya.
Teladan buruk dari orang lain.