Kenapa Pak Rejo menjual burung peliharaannya dengan harga murah, karena burungnya mulai jarang berkicau dan Istrinya meminta untuk menjual semua burung yang masih ada di rumah.
Akhirnya Pak Rejo dengan perasaan sedih dan kecewa, harus kehilangan hewan kesayangannya. Burung-burung yang selama dua tahun ini menemaninya telah habis tak tersisa, baik karena burungnya kabur dari sangkar, burungnya mati dan burungnya terpaksa dijual.
Ternyata, dampak negatif yang dapat ditimbulkan karena istri tidak menyukai burung peliharaan suami, Pak Rejo harus rela kehilangan hewan miliknya dan juga kehilangan hobi kesenangannya.
Pak Rejo, akhirnya menjalani rutinitas seperti awal sebelum ia memelihara burung, yaitu bekerja sebagai blantik sapi di Pasar Sapi. Dan Ibu Parti, kembali hidup nyaman dengan penuh ketenangan tanpa ada gangguan sahutan kicauan suara burung di rumahnya.
Mungkin poin menarik dari cerita kehilangan hewan berupa burung milik Pak Rejo, adalah apapun hobi yang ingin dijalani oleh seorang suami perlu dikomunikasikan terlebih dahulu ke istri. Bagaimana untung dan ruginya, sehingga ke depan tidak bernasib sama dengan Pak Rejo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H