Bermain secara tim atau mengandalkan kolektivitas menjadi andalan Young Boys dan Sheriff Tiraspol dalam mengalahkan lawan yang lebih diunggulkan. Para pemain kedua tim, bekerja sama dan tidak egois untuk pamer skill.
Karena kedua tim sadar diri, jika ada pemain yang mengandalkan skill individu akan lebih mudah bagi MU atau Shaktar Donetsk menghabisi mereka.
4. Andalkan Serangan Balik Cepat
Jangan pernah merasa malu, jika timnas Indonesia mengandalkan serangan balik. Serangan balik merupakan salah satu senjata rahasia bagi tim yang berada di bawah tekanan, karena kalah dalam penguasaan bola atau karena ditekan terus-menerus oleh lawan.
Saat Kualifikasi Piala Dunia 2022 kemarin, serangan balik timnas Indonesia belum terlalu mengancam pertahanan lawan. Karena para pemain timnas Indonesia masih terlalu terburu-buru dalam melakukan skema serangan balik.
Hal ini, dilakukan oleh Sheriff Tiraspol ketika mereka kalah dalam penguasaan bola dari Shaktar Donetsk. Pelatih Sheriff Tiraspol, tak malu untuk mengandalkan skema ini. Dan hasilnya, Sheriff Tiraspol secara mengejutkan mampu mengalahkan Shaktar Donetsk dengan skor 2-0.
Itulah 4 pelajaran berharga yang dapat dipetik manfaatnya oleh Timnas Indonesia, semoga saja ada petinggi PSSI maupun tim pelatih timnas Indonesia ada yang membaca tulisan ini. Sehingga, keberhasilan Young Boys dan Sheriff Tiraspol membuat kejutan di pentas Liga Champions dengan mengalahkan tim yang lebih di unggulkan dapat ditiru oleh Timnas Indonesia.
Salam Olahraga dan Salam Bung Arson.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H