Hal ini menunjukkan bahwa para pemain Young Boys tampil ngotot dan penuh determinasi untuk menjungkalkan MU di kandang mereka sendiri, Stadion de Suisse Wankdorf.
Upaya mereka tak sia-sia, gol Ronaldo dimenit ke-13, mereka balas dengan dua gol kemenangan lewat kaki Nicolas Ngamaleu (menit ke-66) dan Theoson Jordan Siebatcheu (menit ke-95).
Terlalu jauh jika kita membahas apakah Young Boys akan lolos ke fase 16 besar, karena ini masih matchday pertama. Namun, perjuangan dan cara mereka mengalahkan MU patut diapresiasi dan mendapatkan pujian.
Apalagi MU saat dikalahkan Young Boys sedang dalam performa puncak setelah pekan sebelumnya di pekan keempat Liga Inggris, MU melibas Newcastle United dengan skor 4-1.
Seakan tak mau kalah dengan Young Boys, klub asal negara Moldova, yaitu Sheriff Tiraspol mengalahkan salah satu tim langganan Liga Champions asal Ukraina, Shakhtar Donetsk.
Jangankan mendengar nama Sheriff Tiraspol, football lovers juga pasti tidak pernah mendengar nama Timnas Moldova bertanding di pentas Piala Eropa.Â
Moldova merupakan negara kecil di benua Eropa, menurut data IMF Moldova merupakan negara termiskin nomor dua di eropa.
Sheriff Tiraspol, yang menurut data transfermarkt.com hanya memiliki total skuad pemain senilai 12,38 juta euro, nampak tak canggung ketika harus berhadapan dengan Shaktar Donetsk yang memiliki total skuad pemain senilai 184 juta euro.
Meskipun secara materi, tim asuhan pelatih Yuriy Vernydub kalah. Namun, Sheriff Tiraspol tak merasa rendah diri dan berusaha tidak mengikuti ritme permainan dari tim Shakhtar Donetsk.
Benar saja apa yang disampaikan oleh pelatih Sheriff Tiraspol, menurut data dari Livescore.com, Shaktar Donetsk memiliki penguasaan bola yang lebih banyak dibandingkan Sheriff Tiraspol, yaitu 68 persen berbanding 32 persen.
Total shots off target pun, Shaktar Donetsk memiliki percobaan lebih banyak 13 berbanding 5, sementara untuk urusan percobaan shots on target kedua tim berimbang sama-sama memiliki 4 kesempatan.