Hal berbeda ditunjukkan oleh Young Boys dan Sheriff Tiraspol, mereka tidak merasa minder dengan kekuatan lawan yang lebih baik dari mereka. Mereka tetap tenang menjalankan perintah, taktik dan instruksi dari pelatih mereka. Sehingga kedua tim ini, mampu meraih hasil maksimal.
2. Pantang Menyerah dan Semangat Juang Tinggi
Ini yang sedang diperbaiki oleh Coach Shin Tae-yong sejak melatih timnas Indonesia, yaitu fisik. Karena fisik dan daya tahan tubuh para pemain Timnas Indonesia hanya mampu bertahan selama 60-70 menit.
Seharusnya fisik pemain, sudah terbentuk sejak di klub. Jika pelatih timnas Indonesia masih membentuk fisik dalam TC jangka panjang, maka ada beberapa hari dari waktu TC terbuang percuma, karena yang seharusnya dapat dimanfaatkan oleh Coach STY untuk pemantapan taktik dan pola permainan, tetapi harus digunakan untuk menggenjot fisik para pemain timnas Indonesia.
Terlihat saat Kualifikasi Piala Dunia 2022, fisik para pemain Timnas Indonesia mulai membaik, hanya saja hal ini belum diimbangi dengan permainan taktik maupun sikap percaya diri dari setiap pemain, karena waktu coach STY habis untuk memperbaiki fisik para pemain timnas Indonesia.
Young Boys dan Sheriff Tiraspol membuktikan ketika berhadapan dengan tim besar, lewat semangat pantang menyerah dan semangat juang tinggi, kedua tim ini mampu merepotkan para tim unggulan di Liga Champions, meskipun secara kualitas teknis mereka kalah.Â
Young Boys, membuktikan bahwa dengan pantang menyerah mereka mendapatkan gol kemenangan atas MU, di menit ke-5 injury time babak kedua.
3. Bermain Secara Tim atau Mengandalkan Kolektivitas
Kebiasaan para pemain Timnas Indonesia sebelumnya adalah mengandalkan skill individu. Di era coach STY, para pemain yang mempunyai kebiasaan pamer skill untuk sementara dipinggirkan.
Etos kerja sama tim dan mengandalkan kolektivitas coba diduplikasi ke timnas Indonesia oleh coach STY, seperti saat ia sukses menangani tim sepak bola Korea Selatan.
Faktor mandeknya kompetisi Liga Indonesia akibat pandemi covid-19 lebih dari setahun berpengaruh dalam skema permainan timnas Indonesia saat bertanding di Kualifikasi Piala Dunia 2022, permainan secara tim dan mengandalkan kolektivitas tim, belum secara fasih dipraktikan oleh Evan Dimas, dkk.