Perempuan penerima tamu itu segera beranjak menuju kelas tempat Lana berada. Tak lama kemudian dia kembali ke lobby dan dengan ramah mempersilakan tamu itu mengikutinya untuk menemui Lana.
"Langsung masuk saja, Bu. Lan Laoshi sudah menunggu di dalam."
"Terima kasih."
Perempuan bertubuh tinggi semampai itu lalu meninggalkan tamunya dan menuju kembali ke lobby.
Dengan perasaan campur aduk, wanita yang mengaku bernama Wuri itu membuka perlahan pintu di depannya. Seorang gadis cantik bangkit berdiri dari tempat duduknya. Ekspresi wajahnya tampak luar biasa terkejut melihat kehadiran 'Bu Wuri'.
"Bu Mia!" seru gadis itu lantang.
"Halo, Lana. Apa kabar? Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Kamu kelihatan semakin cantik dan matang."
"Ada keperluan apa Ibu datang mencari saya? Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak saling berhubungan lagi?"
Perempuan yang rupanya bernama Mia itu berjalan mendekati Lana yang tampak tidak nyaman berjumpa kembali dengannya.
"Boleh saya duduk di sini? Ada hal penting yang harus saya ceritakan dan tidak akan memakan waktu lama. Tenanglah, Lana. Kalau tidak dalam keadaan terdesak, saya tidak mungkin datang merepotkanmu."
Lana melihat kesungguhan dari ucapan tamunya itu. Ia mengangguk menyetujui permintaan Bu Mia untuk duduk di salah satu bangku di barisan depan. Ia lalu mengambil kursi dan meletakkannya persis di depan perempuan itu. Kini kedua wanita berbeda generasi itu duduk berhadapan.