Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Rujak Berulat

3 Oktober 2024   13:42 Diperbarui: 3 Oktober 2024   19:40 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

"Maaf, Bu, untuk infeksi yang ibu alami lagi ini , ... Maaf, suami Ibu juga harus diobati  ...
Jika tidak, Ibu akan tertular lagi". kalimat seperti itu telah sekian kali Irma dengar dari dokternya.

Kali ini nadanya dokter itu amat jengkel. Wajah Irma kali ini memerah. Gambaran perasaan yang  tak bisa dituliskan.

"Maaf, Bu Irma, infeksi kali ini bukan G.O. tetapi siphilis !".

"Baik dokter  Wadiarini  terima kasih", hanya itu yang bisa diucapkan Irma.

***

Tetap berusaha melangkah indah seperti dulu saat masih aktif di fashion show. Irma menuju area parkir.

Berhenti sejenak di depan mobilnya, bahkan mengitari pelan-pelan seraya matanya menyelidik.

"Masih mulus, ..." , gumamnya.

Bukan berarti tak pernah beset atau penyok. Kemulusannya di jamin asuransi.

"Lalu, aku dijamin siapa? Mas Fikri tak peduli".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun