Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Rujak Berulat

3 Oktober 2024   13:42 Diperbarui: 3 Oktober 2024   19:40 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di rumah, ia menemukan Irma sedang berdiri di depan pintu kamar anak-anak, memandangi mereka yang sedang tidur dengan penuh cinta.

Ketika Irma berbalik, tatapan mereka bertemu. Di mata Irma, Fikri melihat sekilas ketegaran yang ia kagumi, namun juga kesedihan yang mendalam.

"Maafkan aku," bisik Fikri, akhirnya mengakui kebodohannya.

Irma mengangguk pelan, namun ia tak menjawab. Hatinya telah lelah menunggu, namun ia tahu, di dalam hatinya masih tersimpan cinta yang tak akan pernah hilang.

***

"Mas Fikri  tolong besok antarkan aku ke dokter, yaa ..." , ucap Irma sambil melipat mukena dan sajadah.

"Memang kamu sakit apa ?" jawab Fikri, matanya tak beralih dari layar HP nya.

"Aku sibuk, berangkat sendiri saja. Kamu 'kan masih bisa nyetir"

"Tapi, rahimku sakit, Mas ..."

Fikri tak menanggapi malah senyum-senyum sendiri, membaca pesan di WA.

Irma yang tak dipedulikan, mengucap istiqfar. Berusaha bersabar  menahan gumpalan peluru yang ingin meledak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun