*Aku berkata dalam hati*, "Mungkin, yang terbaik adalah menjaga jarak, memahami bahwa tak semua orang melihat dunia dengan cara yang sama. Dan bahwa dalam setiap percakapan, lebih baik mendengar daripada berbicara."
Kudengar suara dari dapur, tanda hari sudah mulai berjalan. Aku tahu, aku perlu memulai aktivitas, kembali pada rutinitas. Namun, di dalam hati, perdebatan itu masih terus berlanjut.
Dan ...
*Aku kembali pada satu kesimpulan yang sederhana*: "Pada akhirnya, apa yang kita percayai, bagaimana kita melihat orang lain, semua itu adalah cerminan dari siapa kita sebenarnya. Bukan tentang mereka, tapi tentang kita."
Dan saat aku melangkah keluar rumah, aku hanya berharap, bahwa hari ini, setidaknya, aku bisa menjadi lebih tenang, lebih sabar, dan lebih memahami bahwa dunia ini tak selalu seperti yang kita inginkan.
Bahwa kadangkala, kita perlu menerima, bahkan ketika kita tak sepenuhnya setuju.
Biarkan anjing tua asyik menggonggong, tak mungkin akan menggigit. Sudah ompong, tak bertaring.
Usai tuliskan kalimat di atas, aku senyum sendiri. Aku tak bermaksud sarkas, satir ataupun nyinyir .
Sholat dulu, kuy !
-------------
Pagedangan, BSD, Kab.Tangerang, Jumat, 30/08/2024 02:00:19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H