Mohon tunggu...
SNF FEBUI
SNF FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Badan Semi Otonom di FEB UI

Founded in 1979, Sekolah Non Formal FEB UI (SNF FEB UI) is a non-profit organization contributing towards children's education, based in Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia. One of our main activities is giving additional lessons for 5th-grade students, from various elementary schools located near Universitas Indonesia. _________________________________________________________ LINE: @snf.febui _________________________________________________________ Instagram: @snf.febui ____________________________________________________ Twitter: @snf_febui _______________________________________________________ Facebook: SNF FEB UI ____________________________________________________ Youtube: Sekolah Non Formal FEB UI ______________________________________________________ Website: snf-febui.com ______________________________________________________ SNF FEB UI 2020-2021 | Learning, Humanism, Family, Enthusiasm | #SNFWeCare

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Intergenerational Trauma: Tali Rantai Trauma dan Kita Pemegang Guntingnya

16 Januari 2023   14:05 Diperbarui: 16 Januari 2023   14:11 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rantai ikatan trauma akan terus bersambung hingga generasi-generasi berikutnya jika tidak ada upaya untuk memutusnya. Kunci utama dalam pencegahan transmisi trauma adalah dengan "menyelesaikan trauma parental" dan "memperbaiki ikatan orangtua dan anak" [9]. Upaya ini bisa kita mulai dari diri kita sendiri.

Di sinilah kita juga bisa melihat pentingnya peran kesadaran kesehatan mental. Dengan adanya kesadaran kesehatan mental, kita dapat mengetahui dan berusaha memperbaiki gangguan kesehatan mental yang kita miliki agar transmisi gangguan mental tersebut tidak terjadi pada generasi selanjutnya. 

Kemudian, mempelajari ilmu parenting juga tidak kalah penting, sehingga kita bisa membangun jembatan yang kuat antar hubungan orang tua dan anak.

Selanjutnya, Elizabeth Dixon, pekerja sosial klinis berlisensi dan peneliti dari Universitas South Carolina, membagikan beberapa cara untuk bisa memutus rantai generational trauma, yaitu:

  1. Membangun hubungan komunikasi yang transparan dengan orang tua tentag pengalaman hidupnya dan bagaimana mereka menyelesaikan masalah-masalahnya di masa lalu.

  2. Perhatikan pola, sikap, atau narasi apa pun yang tertanam di keluargamu yang sering muncul ketika sedang membicarakan keluarga.

  3. Jika intergenerational trauma teridentifikasi dalam keluarga, bicaralah mengenai hal ini dengan teman, anggota keluarga, atau terapis yang tepercaya dan pertimbangkan cara alternatif untuk mengatasi atau berkomunikasi tentangnya.

  4. Tumbuhkan rasa empati dan kasih sayang untuk keluarga kamu dan perjuangan yang mereka alami.

  5. Menumbuhkan kepekaan dalam keluarga dan menciptakan lingkungan keluarga yang saling mendukung. [10]

Memutus rantai trauma tentu bukan perkara yang mudah. Namun, tentunya bisa dimulai dengan langkah kecil seperti menghadirkan kasih sayang dan kehangatan dalam keluarga. Mari putuskan rantai tersebut untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih baik.

REFERENSI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun