"Suatu ketika Sahabat Abu Bakar, Sahabat Abu Bakar iku juga Kanjeng Nabi, ya mertua Kanjeng Nabi, karena Sahabat Abu Bakar memiliki anak yang namanya Siti Aisyah yang dinikahi oleh Kanjeng Nabi. Suatu ketika Kanjeng Nabi wafat. Cerita ini luar biasa. Sahabat Abu Bakar ini kemudian bertanya kepada putrinya setelah Kanjeng Nabi wafatnya. Pertanyaannya gimana?
"Wahai, putriku yang cantik, Aisyah. Apa kebiasaan Kanjeng Nabi, yang belum pernah kulaksanakan? Kanjeng Nabi sekarang kan sudah wafat. Kamu kan istrinya. Bapakmu ini ingin tahu apa kebiasaan Kanjeng Nabi ketika masih hidup"
"Begini, Bapak, ada kebiasaane Kanjeng Nabi yang belum pernah Bapak laksanakan"
"Apa itu?"
"Dulu, Rasulullah itu memiliki acara khusus atau keistiqomahan memberikan makanan kepada duafa (orang tidak berpunya)"
"Dimana itu, Nak?"
"Di pojokan pasar itu lho. Di pojokan pasar itu ada orang buta yang setiap hari oleh Kanjeng Nabi disuapi roti."
Suatu ketika Sahabat Abu Bakar berkata,
"Baiklah, Nak. Bapak besok akan mencoba melaksanakannya"
Sahabat Abu Bakar langsung membawa roti, mencari orang buta di pojokan pasar. Sahabat Abu Bakar ingin mencontoh kebiasaan Kanjeng Nabi, memberikan makanan buat orang tidak ppunya. Ternyata apa? Orang yang buta itu tadi yang ada di pojokan pasar itu yang kemudian disuapi oleh Abu Bakar itu kemudian berkata,
"Eh, Pak, Anda itu tahu tidak, di sisni tuh ada orang yang menyebarkan agaman baru. Orang itu adalah tukang sihir, penipu, pemarah, dan membodohi umat. Namanya Muhammad"