" Mau kemana Ra?" Tanya Al yang masih menatap Amara dengan genggaman nya
" Mau balik lah, mau ngapain lagi ?" Ucap Amara dengan tatapan malas
"Gak mau liat senja dulu?" Tanya laki laki ini
" Gak" Singkat Amara, " bukannya Lo suka senja?" Ucap Al, Amara dia menatap manik mata laki laki di hadapnnya ini. "Lepas Al, gw mau pulang" jawab Amara, sambil mencoba melepaskan genggaman tangan Al, Alvaro tidak melepaskannya sama sekali, "Al lepas" ucap Amara menatap tegas Al, tapi Alvaro hanya diam dengan tatapan teduhnya.
"ALVARO..." Panggil Amara, "hmmmm" Al hanya berdehem sebagai jawaban nya
"Lepas." Ucap Amara dengan mata yang mulai berkaca kaca, saat ini mungkin Amara tidak kuat untuk berhadapan dengan Al.
"Maaf Ra" ucap Alvaro pelan, " maaf, karna gak bisa suka sama Lo" lanjutnya, Amara tidak menjawab Dia hanya menundukkan kepalanya, "Ra..." Panggil Alvaro, " hey,, liat gw..." Amara menurut dan mulai menatap Alvaro, Amara benar benar sudah tidak kuat untuk menahan air matanya.
"Lo pantes dapet yang lebih baik Ra, dan yang pasti, gw bukan orang itu, Lo cantik, baik, pinter, Lo cewe ceria, siapapun bisa suka sama lo.tapi, gw gak bisa biarin Lo masuk ke dunia gw, jangan nyakitin diri Lo lebih jauh lagi Ra, gw gak bisa liatnya, apa lagi gw penyebabnya." Ucap Alvaro dengan tenang namun sendu
Amara hanya menatap Al dengan mata yang berkaca kaca, Al benar, ini sudah cukup, Amara sudah cukup menyakiti dirinya, dengan cinta bertepuk sebelah tangan, Al membawa Amara ke dalam pelukannya, Amara diam mematung, jantung nya berdetak tiga kali lebih cepat, dan kini air matanya menetes tanpa sengaja.
"Ada luka yang belum sembuh, Ra"bisiknya tepat di telinga Amara, "gw bisa kok jadi penyembuhan luka Lo Al?" Kini, Amara yang bersuara, dan membalas pelukan itu
"Jangan, gw gak mau Lo cuman jadi tempat singgah, gw gak mau gunain orang baru buat nyembuhin luka lama yang gw punya." Alvaro mengeratkan pelukannya, Amara mendengar Isakan kecil dari Al. "Al? " Amara melepaskan pelukannya, "kok, jadi Lo yang nangis?" Ucap Amara menahan tawa, "sssttt...diem dulu" balas Alvaro, kembali memeluk tubuh kecil Amara.