Gadis ini berjalan di pinggir trotoar setelah turun dari halte bus beberapa menit yang lalu, cuaca sore itu sangat cerah, sehingga Amara memutuskan untuk pergi ke pantai, kebetulan sekolahnya itu tidak jauh dari pantai, Amara memberhentikan langkahnya sejenak, menatap paparan air laut dengan ombaknya yang tenang, lokasi pantai yang saat itu sepi, membuatnya merasa tenang untuk menikmati sore ini. Senja yang bisa di bilang sempurna sebentar lagi akan tiba, Amara sangat tidak sabar...
"Senja kamu indah banget, tapi sayang, kamu gak bisa di milikin" gumamnya, "aku lagi gak baik baik aja" lanjutnya dengan senyum tipis yang nyaris tidak terlihat.
Damn' Air mata yang sejak tadi tertahan, kini Pecah begitu saja, mengingat perkataan laki laki yang menurutnya spesial, berhasil menghancurkan semuanya...isakan Gadis ini masih terdengar jelas, Amara semakin mengeratkan pelukan di kakinya.
"Gak segininya juga Al, gw gak sekuat itu, untuk denger semua apa yang Lo omongin tadi"ucapnya pelan.
"Seharusnya, Lo jawab semuanya secara pelan-pelan, hiksss... apa gw yang terlalu bodoh? Bodoh, nunggu seseorang yang jelas gak suka sama gw? Seharusnya gw paham tanpa Lo jawab apapun tentang perasaan gw, gw malah menutup mata dan pura pura gak tau, bodoh..."ucap nya dengan isakan tangis kecil...
" Ya Tuhan kenapa jatuh cinta sesakit ini..." Gumamnya, Amara menghapus air matanya, kakinya melangkah ke arah tepi pantai.....
"AAAAAAAAAAAAA" Amara berteriak sekeras kerasnya. "ALVAROO....."kini Amara meneriaki nama laki laki yang membuat dia nangis.
"Anjing Lo ..." Lanjutnya dengan suara pelan, "GW GAK BAKALAN SUKA LO LAGI, GW GAK AKAN NGEJAR LO LAGI, GW GAK AKAN NGEDEKETIN LO LAGI, KALO BISA GW BAKAL PERGI DARI HIDUP LO, SESUAI APA YANG LO MAU..." Teriaknya.
"Cukup sampe sini Ra, Lo ngejar Al, udah cukup" gumam Amara dengan nafas tak beraturan
Amara membalikan tubuhnya, dia berfikir ini sudah lebih cukup untuk meluapkan semua emosinya, saat dia mau melangkah kan kakinya Amara mendapati seorang laki laki yang menatapnya begitu dalam, kini keduanya saling menatap satu sama lain, tidak ada sapa, hanya ada suara angin dan demburan ombak yang terdengar.
Setelah kesadaran Amara terkumpul, gadis ini langsung ingin melarikan diri karna mungkin dia malu, sangat malu, " sejak kapan dia disitu" gumamnya dalam hati sambil hendak pergi, namun langkah nya terhenti oleh genggaman Al...