Tawa kedua temannya meledak, mereka sampai memegang perut karena kelamaan tertawa. Mereka mengatakan kalau ini adalah hari sial Lendra. Sepanjang hidupnya baru kali ini ia salah sasaran.
"Eh, tapi ya, mungkin itu karma buat lo. Selama ini gak mau bagi cewek lo ke gue " Pijar semakin memanasi.
Alan menyetujui kalimat Pijar. "Bener, Bro. Kata si mbok gue karma it's real. Dia akan tiba pada waktunya. Kalau sekarang lo suka sakiti perasaan cewek, kelak lo juga akan tersakiti oleh cewek."
"Halah bacot! Karma itu gak ada dan gak bakal ada di hidup gue!" tegas Lendra, kemudian bergegas menuju garasi.
Pijar mengamit tangan Alan perlahan. "Beneran kayak gitu? Berarti kita juga bakal disakiti sama cewek, dong. Kan kita juga sering nyakitin perasaan cewek?"Â
Krik ... krik.
"Gue mau tobat!" Keduanya berlari mengikuti jejak Lendra. Mereka pun kembali ke rumah masing-masing.Â
Part lengkap tersedia di Wattpad.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H