Mohon tunggu...
Nona Kumala
Nona Kumala Mohon Tunggu... Guru - Guru - Penulis

Berharap pada manusia adalah patah hati secara sengaja.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Dari Mata ke Metta

24 Juli 2022   13:58 Diperbarui: 24 Juli 2022   14:01 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nah itu tau, kenapa pada goblok mau main tumbuk?" Alan menuntun Lendra agar kembali duduk.

Suasana berubah ramai saat siswa lain masuk ke kantin. Maklum sudah jam istirahat, tempat itu akan padat. Lalu Lendra dan temannya? Tentu saja mereka bolos sejak tadi pagi. Mereka itu seperti magnet, ke mana-mana menempel. Mereka sekelas, sehati dan sama-sama gila.

"Lendra!"

Seruan beberapa perempuan yang baru tiba di kantin membuat kepala Lendra berdenyut, sedangkan Pijar dan Alan terkekeh geli. Mereka tahu, itu pasti pacar-pacar Lendra yang sudah lama tak diapel. 

"Jangan biarkan mereka datang ke sini, pusing gue liatnya." 

"Ssstt." Alan meletakkan telunjuknya di bibir, matanya memberi kode agar teman-temannya melihat arah masuk kantin. Seorang siswi dengan rambut pirang dan kulit putih bersih berjalan pelan dengan nampan berisi semangkuk bakso dan segelas jus jeruk. Tatapannya menyebar, seperti sedang mencari tempat duduk. 

"Bening bet dah." Pijar berbicara dengan dengan yang diletakkan di dagu.

Tanpa sepengetahuan temannya, Lendra menggeser kursinya pelan, kemudian menghampiri perempuan itu. "Halo, Cantik. Mau duduk bareng gue?"

Cewek itu mengangguk pelan. 

Lendra mendeham, lalu kembali berujar," Ayo, duduk di sana!" Dengan sigap ia membawakan nampan perempuan itu menuju meja mereka.

"Gila! Gila, gila! Tadi katanya pusing liat pacar-pacarnya, lah sekarang mau cari umpan baru." Pijar berucap takjub pada tindakan Lendra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun