Mohon tunggu...
Siti Hartinah
Siti Hartinah Mohon Tunggu... Lainnya - Human

Seorang pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis Kaca Spion

16 Mei 2023   09:40 Diperbarui: 16 Mei 2023   09:42 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulutku terbuka. Kemudian tertutup lagi. Ingin bertanya, tapi takut-takut.

Gadis itu melihatnya, lalu menggeleng. "Aku bukan dari keluarga broken home."

"Kasih sayangku terpenuhi,"

"Orang tuaku lengkap,"

"Mereka selalu ada di rumah." Semua kalimat itu dikatakannya dengan senyuman lurus ke depan menatap orang-orang yang lalu-lalang.

"Mungkin itu bentuk kasih sayangnya kepadaku," katanya lagi. Gadis itu menatapku. Matanya berkaca-kaca.

"Ya... mungkin," jawabku.

"Tapi percayalah... masih banyak orang yang melihat bukan melalui fisik. Namun, hati dan kelakuan baik yang mereka cari."

Aku merogoh saku kiri celana jeans-ku. Mengeluarkan selembar kain berbentuk persegi. Memperbaiki tananan letaknya. Menyerahkan sapu tangan itu padanya.

 "Usia akan menua. Kulit akan keriput. Tubuh tak lagi tegap. Namun, kelakuan baik akan selalu di ingat meskipun kau sudah bersatu dengan tanah," kataku lagi. 

Gadis itu tersenyum. Berucap terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun