Mohon tunggu...
Siti Hartinah
Siti Hartinah Mohon Tunggu... Lainnya - Human

Seorang pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis Kaca Spion

16 Mei 2023   09:40 Diperbarui: 16 Mei 2023   09:42 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dress bunga-bunga kuning pucat dipadukan dengan cardigan mocca. Tas kecil disampirkan ke samping kanan. Rambutnya tergerai. Kacamata persegi panjangnya tertempel di mukanya. Gadis itu sedang duduk di depanku.

Gadis itu mengambil minumannya. Memutar-mutar tepian gelas berisi cairan dengan telunjuknya.  "Bukankah dunia ini tidak pernah baik? Selalu menghakimi dengan omongan tanpa pernah ingin bertanggung jawab. Tidak merasa bahwa omongan bisa menjadi pisau tajam yang menembus ulu. Meskipun itu sudah berada di zona pertemanan, bahkan keluarga sekalipun."

Minumannya diteguk. Matanya menyipit. Gadis itu berujar miris, "Semakin dekat hubungan, berbicara sesukanya tanpa memikirkan perasaan. Mereka malah cenderung mengabaikan itu terkadang."

Aku menatapnya lama. Melihatnya memainkan tepian gelasnya. Jarinya lentik. Kukunya terpotong rapi. Ada segaris putih yang menandakan kuku tersebut akan memanjang.

"Kenapa dengan kaca spion?" tebakku

"Untuk mengingatkan garis hitam di bawah mataku. Sangat kontras dengan kulitku yang pucat. Badanku juga berisi. Mirip seperti panda, hewan yang malas." Jawabnya.

"Siapa yang bilang?"

"Keluarga." Kata gadis itu

Aku mengernyit.

"Pertama kali kita mendapatkan pendidikan dini dari keluarga, kan? Orang yang paling dipercaya. Yang bertemu setiap hari dari bangun tidur sampai tidur lagi. Yang memberikan pengetahuan dini. Yang membentuk kepribadian diri."

"Justru omongan mereka yang begitu mengena di hati. Kadang orang niatnya ingin memotivasi, tapi malah menyakiti."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun