Perubahan Aktivitas Otak:
Sistem Limbik: Bagian otak ini mengatur emosi dan motivasi. Saat seseorang mengalami trans, aktivitas di sistem limbik mungkin meningkat, memicu emosi yang kuat dan perubahan perilaku.
Lobus Frontal: Bagian otak yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan kesadaran diri. Aktivitas di lobus frontal mungkin menurun saat seseorang mengalami trans, sehingga kontrol diri melemah dan muncul perilaku yang tidak biasa.
Jaringan Default Mode: Jaringan ini aktif saat pikiran mengembara atau melamun. Pada saat trans, aktivitas jaringan ini mungkin meningkat, memungkinkan pikiran untuk menjelajahi ide-ide dan pengalaman yang tidak biasa.
Neuroplastisitas:
Otak memiliki kemampuan untuk berubah dan beradaptasi sebagai respons terhadap pengalaman. Latihan spiritual dan ritual yang dilakukan sebelum pertunjukan jaranan dapat mengubah struktur dan fungsi otak, sehingga memudahkan seseorang untuk memasuki keadaan trans.
Endorfin dan Neurotransmitter Lain:
Aktivitas fisik yang intens selama pertunjukan, ditambah dengan sugesti dan emosi yang kuat, dapat memicu pelepasan endorfin dan neurotransmitter lain yang mempengaruhi suasana hati dan kesadaran.
Pengalaman Mistik:
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengalaman mistik dapat dikaitkan dengan perubahan aktivitas otak di area yang terkait dengan kesadaran diri dan persepsi realitas.
Fisiologis: