Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendem dan Ndadi dalam Jaranan, dalam Beberapa Perspektif

16 Agustus 2024   07:21 Diperbarui: 16 Agustus 2024   07:24 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumentasi penulis

Simbol-simbol yang digunakan dalam pertunjukan jaranan memiliki makna yang sangat dalam dan sarat dengan nilai-nilai filosofis. Beberapa simbol yang umum ditemukan antara lain:

  • Kuda: Simbol kekuatan, kegagahan, dan kecepatan. Kuda juga melambangkan perjalanan spiritual.

  • Topeng: Melambangkan perubahan identitas dan peranan. Topeng juga digunakan untuk menyembunyikan identitas penari saat memasuki keadaan trans.

  • Senjata: Melambangkan kekuatan dan keberanian. Senjata juga dapat digunakan sebagai alat untuk melindungi diri dari serangan roh jahat.

  • Bunga: Melambangkan keindahan, kesucian, dan penghormatan kepada para dewa dan leluhur.

  • Warna: Setiap warna memiliki makna simbolis yang berbeda-beda, misalnya warna merah melambangkan keberanian, warna putih melambangkan kesucian, dan warna hitam melambangkan misteri.

Jaranan Buto: Identitas Banyuwangi

Salah satu bentuk Jaranan yang paling populer di Banyuwangi adalah Jaranan Buto. Nama "Buto" diambil dari tokoh legendaris Minakjinggo yang digambarkan sebagai sosok yang kuat dan sakti. Penari Jaranan Buto akan berdandan menyerupai Buto dengan wajah yang menyeramkan dan gerakan yang lincah.

Nah karakter ini saya pernah saya temukan ketika saya mengikuti kegiatan di Jawa Tengah. Di Jawa Tengah, terutama di daerah seperti Solo dan sekitarnya, memang ada kesenian yang mirip dengan Jaranan, namun dengan nama dan karakteristik yang berbeda. Beberapa di antaranya kuda lumping, Jathilan, atau Turonggo Yakso. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya bisa jadi hal ini terkait dan tergantung pada konteks sejarah dari Jaranan itu sendiri. Misalnya terkait dengan adanya kesamaan unsur akibat akulturasi budaya. 

Meskipun ada kesenian serupa di Jawa Tengah, namun memiliki nama dan karakteristik yang berbeda. Jaranan Buto yang paling dikenal dan memiliki ciri khas yang kuat adalah berasal dari Banyuwangi.

Perbedaan jaranan Banyuwangi juga kita lihat dengan Ebeg Banyumasan, yang dapat dilihat dari makna simbolnya, di antaranya: 

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    18. 18
    19. 19
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun