Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pembangunan Budaya Organisasi di Tempat Kerja, Penjelasan Singkat Antropologi

15 Agustus 2024   10:43 Diperbarui: 15 Agustus 2024   14:21 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fokus pada Kesejahteraan Karyawan: Teknologi dapat digunakan untuk memantau kesejahteraan karyawan dan memberikan dukungan yang diperlukan. Misalnya, aplikasi pelacakan aktivitas fisik atau program mindfulness dapat membantu karyawan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

  • Perubahan dalam Struktur Organisasi: Teknologi akan memungkinkan organisasi untuk menjadi lebih datar dan lebih fleksibel. Tim virtual dan otonomi yang lebih besar bagi karyawan akan menjadi semakin umum.

  • Tantangan Baru: Di sisi lain, teknologi juga membawa tantangan baru. Misalnya, kecanduan teknologi, privasi data, dan kesenjangan digital dapat menjadi masalah yang perlu diatasi.

  • Contoh Konkret:

    • Kecerdasan Buatan (AI): AI dapat digunakan untuk menganalisis data karyawan dan memberikan rekomendasi untuk pengembangan karir, atau untuk mengidentifikasi potensi masalah dalam budaya organisasi.

    • Realitas Virtual (VR) dan Augmented Reality (AR): Teknologi ini dapat digunakan untuk pelatihan karyawan, simulasi situasi kerja, dan bahkan menciptakan ruang kerja virtual yang lebih imersif.

    • Platform Kolaborasi: Platform seperti Slack, Microsoft Teams, atau Google Workspace memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi lintas tim dan lintas lokasi.

    Teknologi akan terus membentuk dan mengubah budaya organisasi di masa depan. Organisasi yang berhasil akan menjadi yang paling adaptif terhadap perubahan teknologi dan mampu memanfaatkannya untuk menciptakan budaya yang positif, produktif, dan berkelanjutan.

    Referensi yang bisa dibaca lebih dalam: 

    • Schein, E. H. (1992). Organizational culture and leadership (2nd ed.). Jossey-Bass.

    • Jones, G. R. (2020). Budaya organisasi. Penerbit: Yusuf Hadijaya.

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      6. 6
      7. 7
      8. 8
      9. 9
      10. 10
      11. 11
      12. 12
      13. 13
      14. 14
      15. 15
      16. 16
      17. 17
      18. 18
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun