Nah, dengan unsur umum di atas makam bersama bisa jadi disebut ritual. Tindakan makan bersama tentu saja dikaitkan pada waktu dan tempatnya yang umumnya berulang yang diikuti aktif oleh orang atau kelompok dengan tujuan tertentu.Â
Dalam konteks tersebut ritual dipandang definisi yang lebih longgar dibandingkan dengan ritus. Meskipun sering digunakan secara bergantian, "ritual" dan "ritus" memiliki nuansa yang sedikit berbeda:
Ritual: Istilah yang lebih umum digunakan, merujuk pada serangkaian tindakan yang dilakukan secara berulang, simbolis, dan memiliki makna sosial atau religius. Ritual dapat bersifat sederhana atau kompleks, formal atau informal.
Ritus: Istilah yang lebih spesifik, sering digunakan dalam konteks keagamaan atau upacara adat. Ritus biasanya memiliki struktur yang lebih kaku dan makna yang lebih sakral dibandingkan ritual.
Dalam beberapa dekade terakhir, kajian tentang ritual semakin berkembang. Antropolog modern lebih menekankan pada dimensi sosial, budaya, dan historis dari ritual. Mereka juga memperhatikan bagaimana ritual berubah dan beradaptasi dalam konteks globalisasi dan modernisasi.
Beberapa tema yang menjadi fokus kajian terkini:
Ritual dalam konteks urban, seperti ritual beradaptasi dengan kehidupan perkotaan.
Ritual dan identitas, seperti ritual membentuk dan diperkuat oleh identitas individu dan kelompok.
Ritual dan politik, seperti ritual digunakan untuk melegitimasi kekuasaan dan mempromosikan ideologi tertentu.Â
Ritual dan gender, seperti peran gender dalam ritua.Â
Dalam konteks malam mingguan, makan bersama dalam menjadi ritual pada ranah profan. Konteks profan merujuk pada sesuatu yang biasa, sehari-hari, dan tidak memiliki makna religius yang kuat. Ritual profan sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki fungsi sosial yang lebih menonjol. Â Ritual dalam kontas profan dapat kita lihat dalam praktik kehidupan sehari-hari, seperti