2. Tekanan Keluarga
Ekspektasi Keluarga: Keluarga dari kedua belah pihak sering kali memiliki ekspektasi yang berbeda mengenai pernikahan. Mereka mungkin mengharapkan agar pernikahan dilakukan sesuai dengan tradisi keluarga masing-masing.
Penerimaan Keluarga: Tidak semua keluarga menerima pernikahan lintas budaya dengan terbuka. Ada kemungkinan muncul penolakan atau prasangka dari salah satu atau kedua belah pihak keluarga.
3. Komunikasi
Hambatan Bahasa: Jika kedua pasangan berasal dari latar belakang bahasa yang berbeda, komunikasi dapat menjadi kendala. Miskomunikasi dapat memicu konflik dan kesalahpahaman.
Perbedaan Gaya Komunikasi: Setiap budaya memiliki gaya komunikasi yang unik. Perbedaan dalam gaya komunikasi dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik.
4. Lingkungan Sosial
Diskriminasi: Pasangan lintas budaya mungkin menghadapi diskriminasi dari lingkungan sekitar, baik dari keluarga, teman, maupun masyarakat luas.
Adaptasi: Menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang baru dapat menjadi tantangan, terutama jika salah satu pasangan harus pindah ke negara atau budaya yang berbeda.
5. Legalitas
Persyaratan Hukum: Setiap negara memiliki persyaratan hukum yang berbeda untuk pernikahan. Pasangan lintas budaya perlu memastikan bahwa mereka memenuhi semua persyaratan hukum yang berlaku di negara tempat mereka akan menikah.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!