Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Pray for Sumedang, Tahun Baru yang Mencekam untuk Warga Sumedang

2 Januari 2024   05:00 Diperbarui: 2 Januari 2024   22:39 4638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasien RSUD Sumedang dipindahkan ke Jalan Raya pascagempa bumi dengan magnitudo 4,8 (31/12/23). (Sumber: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi via kompas.com)

Tidak pernah terpikirkan oleh kami bahwa akan terjadi gempa bumi yang terpusat di Sumedang. Secara geografis, Sumedang dikelilingi pegunungan. Tidak ada pantai di Sumedang. Kami tak pernah menyangka akan mengalami peristiwa ini.

Gempa bumi di sore hari itu berlangsung dua kali dengan durasi yang cukup singkat. Tetap saja membuat kami was-was dan senam jantung.

Semuanya kembali normal saat cuaca mendukung untuk beraktivitas di luar. Menjelang malam hari, hujan berhenti. Para pedagang mulai memadati Alun-Alun Sumedang. Kendaraan bermotor mulai membunyikan klakson di setiap lampu merah.

Aku pun kembali pada rencana awal. Menghabiskan malam tahun baru di rumah teman. 

Kami masak makanan siap saji. Lalu berbincang sambil menyalakan televisi. Tak lupa sesekali mengabadikan momentum dengan memotret kebersamaan malam itu.

Namun semuanya berubah. Kembali mencekam. Suara gemuruh itu kembali terdengar, bahkan semakin terasa lebih keras dibandingkan sebelumnya. Guncangannya pun berbeda. Lebih keras daripada yang sore hari.

Alat dapur yang tersimpan di dalam lemari mulai berhamburan. Membuat suasana semakin mencekam. Belum lagi suara anjing tetangga yang tak hentinya menggonggong. 

Kami langsung ke luar rumah. Berpelukan dan saling melindungi kepala satu sama lain. Bertasbih menyebut nama-Nya. Tak terasa air mata pun mengalir. Malam tahun baru yang biasanya indah harus berubah menjadi peristiwa traumatis bagi kami semua.

Guncangan itu bukanlah yang terakhir. Setengah jam sebelum pergantian tahun, guncangan kembali terasa. Memang tidak dibarengi dengan suara gemuruh yang menyeramkan itu. Tetap saja membuat kami parno dan sangat tidak tenang.

Satu per satu secara bergantian berjaga dan beristirahat. Tidak boleh semuanya dalam keadaan tertidur pulas. Tetap harus ada yang berjaga untuk memastikan keadaan. 

Benar saja, sekitar pukul tiga subuh pada tanggal 1 Januari 2024, kami kembali diguncang oleh gempa bumi. Suara gonggongan anjing turut menemani kepanikan hari pertama di tahun 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun