Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Pray for Sumedang, Tahun Baru yang Mencekam untuk Warga Sumedang

2 Januari 2024   05:00 Diperbarui: 2 Januari 2024   22:39 4638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasien RSUD Sumedang dipindahkan ke Jalan Raya pascagempa bumi dengan magnitudo 4,8 (31/12/23). (Sumber: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi via kompas.com)

Perayaan tahun baru di Sumedang menjadi berbeda. Stasiun televisi terlihat memadati perkotaan. Bukan untuk meliput pesta kembang api, tetapi untuk meliput tenda darurat yang didirikan untuk pasien RSUD Sumedang.

Suasana RSUD Sumedang cukup terlihat panik. Apalagi bangunan RSUD Sumedang dilengkapi dengan ketinggian 8 lantai. Beberapa media juga memberitakan keretakan di area lantai 5 dan 7. 

Rumah warga juga turut menjadi korban. Genting yang pecah, atap yang roboh, tembok rumah yang ambruk. Sedih rasanya menyaksikan itu semua. Memang hanya sedikit korbannya, tetap saja membuat keadaan semakin panik.

Ditambah lagi potongan video yang beredar di group WhatssApp dan TikTok. Gambaran rumah yang rusak, fasilitas pendidikan yang terkena dampaknya, dan korban jiwa yang terkena reruntuhan.

Sungguh, tidak pernah terbayangkan keadaan seperti ini akan terjadi. Sampai artikel ini ditulis (02 Desember 2024 pukul 01.00 WIB), sudah ada 6 kali gempa yang mengguncang sejak tanggal 31 Desember 2023.

Pemerintah sudah mengimbau untuk menerapkan status waspada sampai 7 hari ke depan. Tentunya kami begitu tidak tenang dengan keadaan ini. Namun tetap saja harus dilalui dengan penuh ketenangan, kewaspadaan, dan keyakinan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Saya menulis tulisan ini di teras rumah. Seluruh anggota keluarga memilih untuk berjaga di teras rumah saja. Enggan untuk masuk ke rumah. Terakhir, kami merasakan gempa pukul setengah sembilan malam. 

Semoga tidak ada lagi gempa susulan. Semoga semuanya sehat dan selamat, tidak kurang apapun. Tidak ada hal-hal buruk terjadi. Selalu ada dalam lindungan-Nya.

Tulisan ini akan saya jadwalkan untuk ditayangkan di Kompasiana pada saat subuh. Sekitar jam lima pagi. Semoga, tidak ada lagi gempa susulan. Dan gempa yang kami rasakan terakhir itu, memang benar-benar gempa penutup di Sumedang.

Mohon doanya untuk kami warga Sumedang dan sekitarnya dari teman-teman pembaca setia di Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun